Irfan Pradana Terlalu ceroboh jika melewatkan nama ini dalam riwayat perjalanan Bandoengsche Kunstkring. Kebesaran namanya kala itu menjadi incaran berbagai negara. Tiket pertunjukannya di Eropa selalu habis meskipun dibandrol dengan harga mahal. Anna Pavlova adalah sosok yang namanya begitu melekat dalam dunia balet, seorang legenda yang mengubah wajah seni tari di zaman modern. Dalam catatan … Lanjutkan membaca Bandoengsche Kunstkring, Bagian-3: Anna Pavlova, The Dying Swan
Societeit Concordia
Bandoengsche Kunstkring, Bagian 2: Lingkar Seni Bandung
Irfan Pradana Pasang Surut Pasang Bandoengsche Kunstkring mengalami hiatus selama lima tahun, semenjak tahun 1907 hingga 1912. Tahun-tahun itu organisasi ini tidak menggelar kegiatan. Kepengurusan pun mengalami kekosongan setelah terakhir diketuai oleh Schaik. Lima tahun masa kekosongan itu berakhir di tahun 1912, saat kepemimpinan Kunstkring berada di tangan Dr. M.H. Damme, seorang insinyur di Jawatan … Lanjutkan membaca Bandoengsche Kunstkring, Bagian 2: Lingkar Seni Bandung
Bandoengsche Kunstkring, Bagian 1: Lingkar Seni Bandung
Irfan Pradana Kop Bandoengsche Kunstkring dalam brosur aturan keanggotaan. Diterbitkan secara mandiri pada tahun 1910 “Dapatkah kita membayangkan hidup tanpa seni? Tentu saja sebagian besar dari kita tidak akan mampu melakukannya, karena seni telah memberikan makna spiritual yang lebih dalam bagi kehidupan kita, sebagaimana yang telah terbukti selama 25 tahun terakhir.” Kalimat di atas merupakan … Lanjutkan membaca Bandoengsche Kunstkring, Bagian 1: Lingkar Seni Bandung
Bandoengsche Kunstkring dan Pentas Tribute Jaman Baheula
Irfan Pradana Selama tiga tahun belakangan, saya kerap diminta tampil dalam pertunjukan tahunan musik tribute band internasional. Saya ditugasi mengisi gitar untuk memainkan lagu-lagu band asal Amerika Serikat, The Strokes. Acara yang saya ikuti biasanya menampilkan tribute untuk beberapa band sekaligus, misalnya Arctic Monkeys, Blur, atau Oasis. Kebanyakan band yang tenar di era 90-an. Pertunjukan … Lanjutkan membaca Bandoengsche Kunstkring dan Pentas Tribute Jaman Baheula
Mashudi dan Siti Munigar
Oleh: Irfan Pradana Putra Kalau saja tidak berjumpa dengan penghuni rumah Irama, kemungkinan besar saya tidak akan tahu kalau bangunan modern di depan rumah Irama dahulunya merupakan rumah yang punya cerita sejarah. Lokasi rumah tinggal Mashudi bersama kakaknya di Gang Siti Munigar. Bentuk bangunan sudah berubah total. Foto: Komunitas Aleut Siang itu matahari cukup terik, … Lanjutkan membaca Mashudi dan Siti Munigar
#PojokKAA2015: Gedung Merdeka
Oleh: Mooibandoeng (@mooibandoeng) Foto koleksi delcampe.net Pada 7 April 1955, sebelum berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika, Presiden Sukarno memberikan nama baru bagi gedung Societeit Concordia, yaitu Gedung Merdeka. Sudah satu minggu sejak tanggal 18 April, Societeit Concordia dijadikan tempat konferensi negara-negara Asia-Afrika. Semangat menuju kemerdekaan bangsa-bangsa adalah hasil utama konferensi ini yang dituangkan dalam The Final Communique … Lanjutkan membaca #PojokKAA2015: Gedung Merdeka
Gedung Merdeka
Pada penutupan Konferensi Asia Afrika tanggal 24 April 1955, Presiden Sukarno memberikan nama baru bagi gedung Societeit Concordia, yaitu Gedung Merdeka. Sudah satu minggu sejak tanggal 18 April, Societeit Concordia dijadikan tempat konferensi negara-negara Asia-Afrika. Semangat menuju kemerdekaan bangsa-bangsa adalah hasil utama konferensi ini yang dituangkan dalam The Final Communique of the Asian-African Conference, salah … Lanjutkan membaca Gedung Merdeka
Jejak yang Memudar: Sukarno di Bandung, Bagian 2
TAPAK TILAS SUKARNO DI BANDUNG Sejak pertama kali menginjakkan kakinya di Kota Bandung pada tahun 1921 hingga pembuangannya ke Ende, Flores, pada tahun 1934, maka paling sedikit Sukarno melewatkan waktu sekitar 14 tahun di Bandung. Nah, bila sekarang ada yang bertanya di mana saja Sukarno pernah tinggal, atau ke mana saja beliau suka pergi selama … Lanjutkan membaca Jejak yang Memudar: Sukarno di Bandung, Bagian 2
Verboden voor Honden en Inlander
Kemarin, seorang teman menelepon karena membutuhkan foto lama plakat yang bertuliskan “Verboden voor honden en inlander” atau “Anjing dan Pribumi dilarang masuk.”Saya bingung juga, karena walaupun selama ini cerita tentang plakat semacam itu yang konon terdapat di beberapa gedung di Bandung tempo dulu, ternyata saya belum pernah melihat fotonya dan malah belum menemukan catatan dari … Lanjutkan membaca Verboden voor Honden en Inlander
Reisgids voor Bandoeng – Pariwisata Bandung Baheula
Salah satu yang bikin rame Kota Bandung adalah kegiatan pariwisata. Sudah sejak lama Bandung menjadi salah satu tujuan wisata di Pulau Jawa. Dalam banyak buku catatan perjalanan seperti yang pernah saya sampaikan, misalnya dalam kisah tiga kali kunjungan Raja Thailand ke P. Jawa pada tahun 1871, 1896, dan 1901. Lalu ada cerita Charles Walter Kinloch … Lanjutkan membaca Reisgids voor Bandoeng – Pariwisata Bandung Baheula