Oleh: Arya Vidya Utama (@aryawasho)
Sampai dua seminggu yang lalu, pusat keramaian di tengah Kota Bandung terpusat di daerah Alun-alun. Saking kekiniannya untuk menginjakan kaki di Alun-alun, muncul sebuah anekdot seperti ini di Bandung:
“Di Bandung nuju usum naon, euy?
“Ayeuna mah nuju usum popotoan di Alun-alun”
Tak percaya? Cobalah ubek-ubek lini masa Twitter atau Instagram dalam 3 bulan terakhir. ratusan foto Alun-alun diunggah setiap harinya ke berbagai media sosial. Malas untuk mengeceknya? Maka percaya sajalah dengan apa yang saya tulis 🙂

De Vries kini bersinar terang
Namun, semalam saya menemukan sebuah fenomena baru. Sejak perbaikan infrastruktur di Jl. Asia-Afrika hampir rampung, kini keramaian mulai bergeser ke arah timur Alun-alun. Tepatnya di sekitar Museum Konferensi Asia-Afrika.
Pemasangan kursi, perbaikan trotoar, dan penempatan pot bunga yang ditujukan untuk mempercantik Bandung menjelang perayaan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika, kini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Bandung. Banyak warga yang sengaja keluar malam untuk menikmati pemandangan baru di Jalan Asia-Afrika. Jalanan yang biasanya sepi dan cukup gelap di malam hari kini ramai dan terlihat terang.
Masih tak percaya juga? Cobalah datang ke sekitar Museum Konferensi Asia-Afrika malam ini, dan lihatlah apa yang saya foto secara langsung 🙂

Mereka yang duduk dan berfoto di dekat Jl. Cikapundung Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...