Oleh: Arya Vidya Utama (@aryawasho)
Ada pemandangan menarik dalam empat hari terakhir menjelang hari puncak 60 Tahun Perayaan Konferensi Asia-Afrika tanggal 24 April kemarin di Jalan Cikapundung Timur. Alih-alih berfoto dengan kubus yang bergambar tokoh dunia, warga Bandung malah berfoto dengan Anoa.
- “Difoto heula nya”
- Hujan tak menurunkan minat berfoto
Tentu saja Anoa yang dimaksud di sini bukanlah binatang Anoa yang merupakan binatang endemik Sulawesi. Anoa di Jalan Cikapundung Timur adalah panser beroda 6 buatan PT Pindad, perusahaan manufaktur senjata asal Bandung. Anoa yang satu ini merupakan ‘binatang endemik’ Bandung.
Menurut Agus, salah satu anggota TNI pengemudi Anoa yang saya wawancarai, tiga unit Anoa yang terparkir di sini bukanlah sengaja untuk dipamerkan kepada warga Bandung, namun dalam rangka pelatihan pengamanan tanggal 24 April. Pada hari pelaksanaan hari puncak 60 Tahun Perayaan Konferensi Asia-Afrika, semua Anoa memang akan parkir di jalan ini.
Toh pada akhirnya warga tak peduli apa maksud diparkirnya Anoa di Jalan Cikapundung Timur. Warga hanya melihat Anoa ini sebagai objek menarik untuk berfoto. Anoa bukanlah kendaraan yang bisa dilihat setiap hari. Kalua bukan karena 60 Tahun Perayaan Konferensi Asia-Afrika, kapan lagi bisa melihat Anoa sedekat ini. Tentu saja momen ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga untuk berfoto bersama.
Ah, rupanya tak semua warga mau berfoto dengan Anoa. Saat akan berjalan pulang ke arah Jl. Braga, saya sempat mendengar percakapan menarik.
“Bade difoto sareng panser?”
“Moal ah.”
“Sugan bade difoto sareng tentara?”
“Mun aya nu kasep mah hoyong.”
Har, ari teteh. Bade ditepangkeun ka Pak Agus? Sugan we jodo.