Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip)
Senin, 18 April 1955. Bandung hari ini terasa begitu meriah bergairah. Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia mengirimkan wakilnya ke kota ini. Berkumpul ngariung di Gedung Merdeka merundingkan perlawanan terhadap neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
Tentunya momen prestisius dan bersejarah ini wajib untuk diabadikan. Dari dalam dry box, saya keluarkan kamera DSLR, cek baterai serta memory card-nya, dan amunisi tempur memotret pun siap. Langsung meluncur lah saya menuju gedung yang dulu dipakai Societeit Concordia itu.
Hey, ini tahun 1955, DSLR belum tercipta!
| Paul Tedjasurja, KAA 1955 dan Leica IIIF

Foto: Galih Sedayu
| Lihat: Paul Tedjasurja, Mata Sejarah dan Pewarta Kesetiaan
Jika jalan-jalan di toko kamera, kita bakal melihat kecenderungan kalau desain kamera kekinian banyak yang mengadopsi model kamera retro. Biasanya menjiplak tampilan luar kamera rangefinder, sistem kamera yang populer digunakan pada era 1930-1970an sebelum maraknya sistem kamera SLR.
Nah, lewat sebuah kamera rangefinder Leica IIIF, seorang pemuda sukses merekam sekitar ratusan foto ketika momen Konferensi Asia-Afrika berlangsung. Namanya Paul Tedjasurja, seorang fotografer lepas untuk berbagai media cetak, salah satunya Pikiran Rakyat.
Kamera rangefinder sendiri memang pada masa itu menjadi kamera paling umum digunakan oleh para jurnalis. Dan merk Leica asal Jerman ini jadi pilihan utama. Istiah rangefinder sendiri mengacu pada suatu alat bantu fokus yang terdapat dalam sebuah kamera. Sistem pencarian fokus kamera rangefinder tidak melalui cermin pentaprism seperti pada SLR.
Jika ada yang ingin mencicipi sistem kamera ini, buat yang domisili di Bandung, bisa main-main ke Pasar Antik Cikapundung atau ke Jalan ABC terus cari tustel baheula di sini. Biar bisa tahu asyiknya memakai kamera rangefinder ini. 😎
Oh ya, berhubung dipercaya oleh Media Center MKAA, maka Komunitas Aleut merilis beragam postingan fitur #PojokKAA di blognya. Salah satu kontributornya ada saya. Jadi cek terus aleut.wordpress.com, dan jangan lupa pantau @KomunitasAleut.
Tautan asli: http://arifabdurahman.com/2015/04/08/memotret-kaa-1955-lewat-bidikan-kamera-rangefinder/