Jejak Langkah Sanghyang Heleut

Oleh : Rulfhi Alimudin Pratama (@rulfhi_rama) Asap knalpot menyembur ke muka. Hitam pekat, bau, perih di mata. Sialnya waktu itu saya memakai helm tanpa kaca. Jadi bisa dibayangkan asap tersebut langsung menyerempet pori-pori kulit di muka. Ini lebih buruk dari bau kentut. Alasan inilah yang membuat saya tidak menyukai jalan Citatah, Padalarang. Jalan ini sudah … Lanjutkan membaca Jejak Langkah Sanghyang Heleut

Momotoran Bandung-Bantul

Oleh : Ervan Masoem (@Ervan) Agenda Momotoran Komunitas Aleut kali ini diadakan H+1 hari raya Idul Fitri. Bandung-Bantul jadi tujuannya. Bagi saya yang tidak mempunyai kampung halaman nan jauh, ini jadi kesempatan untuk merasakan bagaimana perjalanan mudik menggunakan sepeda motor. Mesin motor mulai dinyalakan, kami menarik gas kendaraan menuju jalanan. Pasir Jaya, Cibiru sampai Cicalengka … Lanjutkan membaca Momotoran Bandung-Bantul

Senja di Pantai Laut Selatan Pulau Jawa Bagian 1

Kata pengantar Dalam abad ke-19, Junghuhn menjalajahi Pulau Jawa dan sebagian Sumatera. Sesuai kebiasaan ilmuwan, ia mencatat secara detail jenis tumbuhan, gunung, tanah, batu-batuan yang ia jumpai selama penjelajahannya. Bahkan, dengan liris ia menjelaskan perawakan sebuah pohon atau keadaan hutan. Kata “schoon” yang pada dasarnya berarti: indah atau bagus, dipakai berulang kali. Tulisannya memperlihatkan kecintaanya, … Lanjutkan membaca Senja di Pantai Laut Selatan Pulau Jawa Bagian 1

Blekok, Dulu dan Kini

Suasana senja di Kampung Blekok mengingatkan saya pada suatu adegan di Jurrasic World, ketika gerombolan Pteranodon berterbangan memenuhi langit setelah kandang yang menjadi tempat tinggal mereka hancur diterjang Indominus rex

17:30 WIB: Waktu Indonesia bagian Blekok

Oleh: Audya Amalia “....the glory of the past, had gone to underground and people just forgot some people try hard, to wake up in this age to take back their life....” Hari Minggu tanggal 24 Juni 2018, sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Bandung menuju tujuan, earphones di telinga saya terus mengulang-ngulang lagu Unperfect Sky-nya Elemental Gaze. Sambil … Lanjutkan membaca 17:30 WIB: Waktu Indonesia bagian Blekok

Mengenal Lebih Jauh Sang Tohaan Kobul

Situs makom keramat Santoan Kobul|Foto Ariyono Wahyu Widjajadi Oleh: Ariyono Wahyu Widjajadi (@A13xtriple) Di sisi jalan raya Cipatik-Soreang terdapat sebuah papan penunjuk informasi mengenai sebuah situs makom keramat Santoan Kobul. Tepatnya situs ini terletak di Desa Jatisari, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Lalu siapakah Santoan Kobul?  Garis Keturunan Sang Tohaan Jika berdasarkan silsilah dalam "Babad Bupati Bandung" … Lanjutkan membaca Mengenal Lebih Jauh Sang Tohaan Kobul

#InfoAleut: Ngaleut “Kampung Blekok”

Halo Aleutian. Bandung yang kita tinggali ini masih menyimpan sedikit ruang untuk burung blelok. Ruang tersebut bernama Kampung Blekok. Namun kampung tersebut semakin terhimpit oleh pembangunan kota yang masif. Masihkah kampung Blekok ramah bagi burung blekok. Mari kita cari tahu bersama-sama. . Minggu, 24 Juni 2018. Pukul 14.14 WIB. Kumpul Taman Regol Bandung Konfirmasi ke … Lanjutkan membaca #InfoAleut: Ngaleut “Kampung Blekok”

Melewati Puncak Cae

Oleh : Fauzan (@BandungTraveler) Perjalanan di bulan puasa kali ini, membawa penulis dan rekan-rekan dari Komunitas Aleut hinggap di atas Gunung Cae, perbatasan Kabupaten Bandung dan Garut. Gunung ini berada di antara Cihawuk, Kertasari dan Puncak Drajat Garut. Dari Jalan raya Ciparay – Cibeureum kita harus berbelok ke sebuah jalan kecil ke arah timur. Setelah … Lanjutkan membaca Melewati Puncak Cae

Jalan Lain Ke Garut: Puncak Cae

Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip) Di pertigaan jalanan mungil perkampungan, terpancang petunjuk jalan sederhana bertuliskan Garut. Bukan rambu petunjuk jalan buatan Dishub, yang dari lempeng besi berwarna hijau dan biasanya ditambahi keterangan jarak tempuh itu. Hanya papan tanda dari kayu atau bambu atau triplek (saya lupa tak sempat memotretnya), dengan tulisan tangan. Sebelumnya, setelah main air … Lanjutkan membaca Jalan Lain Ke Garut: Puncak Cae

Sebentar Lagi Jayanti, Sebentar Lagi Rancabuaya, Sebentar Lagi Sampai

Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip) “Sebentar lagi, tinggal lewat gunung itu, langsung laut,” janji saya saat melindas jalanan Naringgul. Kata “sebentar” mengundang beragam makna, bisa sebuah jebakan sekaligus pembebasan, seringnya hanya janji kosong. Kengerian bagi para murid belet yang lembar jawabannya masih melompong saat diultimatum oleh pengawas dengan kata tadi bahwa ujian akan segera berakhir. Sukacita … Lanjutkan membaca Sebentar Lagi Jayanti, Sebentar Lagi Rancabuaya, Sebentar Lagi Sampai

Wisata Malam, Menyingkap Kisah di Balik Urban Legend Bandung

Oleh : Huyogo Simbolon Liputan6.com, Bandung Urban legend atau legenda urban menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak lama. Bahkan sebagian besar mereka menyakini kebenaran dari cerita tersebut. Tak terkecuali di Kota Bandung, Jawa Barat. Legenda urban yang diyakini ada itu hingga kini ceritanya dipelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi lain. Tak berbeda dengan kota … Lanjutkan membaca Wisata Malam, Menyingkap Kisah di Balik Urban Legend Bandung

Menuai Cerita Sambil Berwisata

Oleh : Maharaniony Jika bagimu Bali, Lombok, atau Rajaampat itu indah, Bandung pun sama. Bandung punya sejarah dan kisah yang akan terus kami tuturkan pada kalian semua. Mengutip dari ucapan seorang kawan: Janganlah jadi turis di negeri sendiri. Mari bersama-sama aware dengan sejarah negeri ini. ~ Sabtu kemarin, sekali lagi Bandung membuatku jatuh cinta. Bukan … Lanjutkan membaca Menuai Cerita Sambil Berwisata

#InfoAleut: Kelas Literasi “Workshop Bandung Heritage” dan Ngaleut “Heritage Tour”

Sabtu-Minggu saatnya berkegiatan di Komunitas Aleut. Sedikit berbeda dari kegiatan biasanya. Untuk pekan ini Kelas Literasi dan Ngaleut kami khususkan untuk anggota internal Komunitas Aleut. Tapi jangan khawatir. Minggu depan masih ada kegiatan kami dengan tema yang tidak kalah seru. Nantikan kegiatan kami selanjutnya. Sampai jumpa lagi . . . #KomunitasAleut #kelasliterasi #ngaleut

Maria dan Potret Muram Buruh Perempuan di Perkebunan Deli

Oleh : Pinot Sity (@ratukerang) Pada 1879 para petualang Eropa mendirikan sebuah perkumpulan pengusaha perkebunan di Deli yang mereka namakan “Deli Plantersvereniging”. Geng pengusaha yang menaungi sekitar 70 perusahaan perkebunan. Dari eksploitasi karet hingga tembakau, perusahaan-perusahaan besar di Deli itu tumbuh lebih berkuasa ketimbang pemerintah kolonial.  Para pengusaha perkebunan mulai melakukan perekrutan dalam skala besar. … Lanjutkan membaca Maria dan Potret Muram Buruh Perempuan di Perkebunan Deli