Sekitar Bandung Lautan Api: “Soegih Arto, Perwira Penghubung” Bagian 1

Oleh: Komunitas Aleut

Dalam buku “Memenuhi Panggilan Tugas; Jilid 1” karangan AH Nasution ada cerita ketika beliau dibawa ke markas Divisi-23 Inggris. Yang menemuinya di markas itu adalah Kolonel Hunt yang mengatakan bahwa pada hari itu juga pasukan TRI harus keluar dari Bandung Selatan. Ia juga menawarkan 100 buah truk untuk pengangkutannya. Nasution memberikan jawaban bahwa ia tidak mungkin menerima tawaran itu karena yakin akan terjadi insiden-insiden tempur, dan bahwa rakyat akan ikut TRI.

Kolonel Hunt menukas bahwa rakyat ingin tenteram, kecuali bila diintimidasi oleh tentara. Hunt mau menjelaskan bahwa Bandung Selatan telah dikabari segala sesuatunya. Pamflet-pamflet akan akan dijatuhkan pada hari Sabtu sore. Wali kota sudah menyatakan akan melaksanakan instruksi pemerintah RI dan akan menenangkan rakyat dengan pidato lewat radio.

Setelah itu Nasution berbalik menyeberangi garis demarkasi dan dijemput oleh perwira penghubung Resimen 8, Letnan Sugiarto. Sang Letnan menunjukkan lubang-lubang di jalan yang telah ditanami bom-bom batok bekas KNIL. Setiba di posko, Kepala Staf menunjukkan sebuah telegram dari Yogya, isinya: “Tiap jengkal tanah tumpah darah harus dipertahankan.”

Baca lebih lanjut
Iklan