Oleh: M. Taufik Nugraha (@abuacho)
Kalau kata Aa Gym mah:
Untuk mengasah ilmu tingkat tinggi tersebut, bagi kawan-kawan yang berdomisili di Bandung, boleh mencoba berkendara melalui jalur menuju Pasar Baru, terutamanya pada pagi dan sore hari, serta sepanjang hari pas weekend. Disana kita akan belajar bagaimana meredam keinginan buat memencet klakson terhadap kendaraan yang ada di depan kita, mencoba menahan diri dari mengeluarkan berbagai kata yang memuat aneka penghuni kebun binatang pada supir angkot yang ngetem, serta berupaya meminimalisasi ucapan sumpah serapah pada para PKL yang membuat para pejalan kaki harus ikut memenuhi jalanan.
Pelatihan ilmu sabar di kawasan sekitar Pasar Baru kalau berdasarkan level kepedasan dari Nasi Goreng Mafia mungkin sudah berada diantara level merisaukan sampai dengan level mematikan, dimana kalau udah makan nasi goreng dengan level tersebut, kalau ada orang yang rese sama kita, mungkin akan kita bacok tanpa pikir panjang (sangat mematikan). Namun saat ini level-nya sudah turun sampai dengan level menenangkan, karena harga cabe yang sekarang makin mahal adanya gelaran Konferensi Asia Afrika (KAA).
Adanya gelaran KAA membuat para pengendara cukup leluasa melewati kawasan tersebut, dimana salah satu penyebabnya yaitu adanya sterilisasi PKL di kawasan tersebut selama penyelenggaraan KAA. PKL yang biasanya sudah nongkrong dari pagi di trotoar sepanjang Jalan Otto Iskandardinata, juga harus ikut berlatih sabar, menahan diri agar sementara waktu tidak berjualan di tempat yang sebenarnya menjadi hak bagi para pejalan kaki tersebut. Imbas dari sterilisasi tersebut, para pejalan kaki dapat dengan leluasa berjalan di trotoar dan tidak lagi berjalan di badan jalan, sehingga para pengendara mendapat lebih banyak ruang di jalan dibanding hari-hari biasanya, apalagi ditambah dengan absennya tandem pembuat semrawut kawasan tersebut, yaitu jajaran kendaraan yang parkir secara liar.
Hati dan pikiran para pengendara pun semakin seger dengan tampilan kawasan tersebut yang biasanya kumuh akibat banyak sampah yang berseliweran, sekarang lebih bersih dan nyaman dengan kehadiran banyaknya petugas kebersihan dan keberadaan tanaman-tanaman hias yang berada di pinggir jalan.
Para pengendara, terutamanya pengendara sepeda motor yang lewat di kawasan ini juga tidak perlu takut kehujanan, karena Pemerintah Kota Bandung telah memasang ratusan payung warna-warni di atas jalan (berhubung saat ini masih musim hujan di Bandung). Untuk hal tersebut saya cuman bercanda 🙂, dimana fungsi penempatan ratusan payung sendiri hanya untuk mempercantik kawasan tersebut.
Konsep penempatan payung di atas jalan untuk mempercantik tampilan suatu kawasan, bagi sebagian orang Bandung mungkin sudah tidak aneh lagi, karena konsep ini sudah dilakukan Kang Emil di masa-masa awal kepimpinannya, seperti yang pernah dilakukan pada acara Braga Culinary Night.
Kondisi di kawasan sekitar Pasar Baru yang sudah berada pada level menenangkan ini, semoga tidak kembali lagi ke level mematikan setelah selesai-nya KAA, sehingga para pengendara tidak harus kembali mengasah ilmu sabar-nya ketika melewati jalur ini.
Sumber Foto :
Foto Pribadi
Tautan asli: https://mtnugraha.wordpress.com/2015/04/22/sedia-payung-saat-kaa/