#PojokKAA2015: Nisan dan Pohon KAA 2005 di Tegallega

Oleh: Vecco Suryahadi Saputro (@veccosuryahadi)

IMG-20150412-WA0017

Setelah dari Jalan Dalem Kaum, dia mengambil angkot ke Tegallega. “Spanduk apa itu? Besar sekali,” tanya dia ke penumpang sebelah. “Itu spanduk Konferensi Asia-Afrika, pak,” jawab penumpang sebelah ke dia. Karena penasaran, dia berhenti di depan Museum Sri Baduga dan berjalan ke dalam Tegallega.

Nisan dan pohon Konferensi Asia Afrika 2005

Saat di Taman Tegallega, dia kaget dengan pemandangan yang ia lihat. Ada beberapa batu yang menyerupai nisan di dalam taman. Batu tersebut berbentuk balok dan berwarna hitam. Setiap batu tersebut tergeletak di samping pohon.

IMG-20150412-WA0008

Oh, ternyata bukan nisan

Ternyata batu tersebut bukan nisan, melainkan batu peringatan. Setiap batu peringatan tersebut memiliki format isi yang sama. Pada batu peringatan tersebut tertulis nama negara atau organisasi, nama pohon, nama latin pohon, dan tanggal penanaman pohon.

Setelah berkeliling cukup lama, terdapat kesamaan tanggal penanaman pohon. Setiap pohon yang memiliki batu peringatan ditanam pada tanggal 24 April 2005. Perlu diketahui bahwa 24 April adalah tanggal Konferensi Asia-Afrika.

Selain tanggal penanaman pohon, terdapat keunikan pada setiap pohon. Jumlah pohon yang ditanam dan disebelah batu peringatan sekitar  112 batang. Jenis pohon yang ditanam juga beragam. Terdapat 25 jenis pohon yang ditanam.

Ternyata pohon – pohon tersebut ditanam dalam rangka perayaan 50 tahun Konferensi Asia-Afrika. Setiap pohon – pohon tersebut ditanam oleh tamu yang menghadiri KAA 2005. Salah satu tamu yang terkenal saat itu adalah Kofi Annan.

Pengunjung yang kurang menghargai 

Setelah berkeliling di Taman Tegallega, seorang juru parkir menghampiri dia. Juru parkir tersebut bertanya maksud dia berkeliling sendirian di taman. Dia menjawab bahwa dia merasa pangling dengan Tegallega tempo kini. “Banyak yang berubah, kang!” ucap dia pada juru parkir.

Dia bertanya pada juru parkir tentang makna batu peringatan tersebut. Juru parkir tersebut tidak tahu menahu tentang batu peringatan tersebut. Juru parkir tersebut hanya tahu bahwa sedang ada perawatan pohon dan batu peringatan tersebut. Menurut juru parkir tersebut, perawatan tersebut sekitar rabu atau kamis.

Sejenak, dia melihat hal yang tidak enak dipandang di Taman Tegallega. Hal tersebut terlihat dari sampah milik pengunjung taman. Ada pula yang duduk di atas batu peringatan. Mereka duduk tanpa ada rasa khawatir batu tersebut rusak. Sepertinya, pengunjung belum menghargai batu peringatan ini.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s