Resensi Buku Kisah-Kisah Istimewa Inggit Garnasih

IMG-20200422-WA0067

Cover Buku Kisah-kisah Istimewa Inggit Garnasih | Dokumentasi Vecco

Dulu rasanya kita pernah mendapat tugas sekolah untuk membuat kliping koran. Temanya sudah ditentukan guru. Kita potong, tempel, lalu membuat presentasi atas artikel tersebut.

Mungkin itulah yang dalam benak Deni Rachman ketika membuat buku “Kisah-Kisah Istimewa Inggit Garnasih”. Tema besarnya ialah kehidupan Inggit Garnasih, istri kedua Sukarno. Tugasnya ialah “memotong” bagian-bagian koran dan majalah tentang Inggit. Kemudian, Deni buat presentasi atas setiap artikel yang ia temukan.

Dalam buku ini, Deni Rachman menemukan 13 artikel tentang Inggit dari koran dan majalah. Artikel paling tua terbit tahun 1971, sedangkan paling muda tahun 2000. Para penulisnya pun beragam, tapi saya hanya mengenal dua saja. Haryoto kunto dan Seno Gumira.

Baca juga: Inggit Garnasih – Kekasih, Kawan dan Ibu yang Hanya Memberi Tanpa Menuntut Balas

Nah, sekarang masalah setiap artikel yang ia pilih. Apakah seragam seperti baju SD semua? Atau yaa beda-beda tipis kaya jahe dan lengkuas?

Sebetulnya setiap artikel punya perbedaan tipis. Hal ini karena data utama yang dijadikan acuan para penulis ialah bagian otobiografi Sukarno “Penyambung Lidah Rakyat” karya Cindy Adams dan “Kuantar Kau Ke Gerbang” karya Ramadhan K.H. Sehingga sebagian besar artikel di mulai dengan awal pertemuan Sukarno dengan Inggit.

Namun, ada beberapa artikel yang datanya diambil dari hasil wawancara dengan anak angkat Inggit dan bahkan Inggit sendiri. Hasilnya, cukup banyak data baru yang sebelumnya tidak tercatat dalam buku Ramadhan K.H.

Ada beberapa upaya penambahan nilai buku oleh Deni. Pertama, Deni melakukan penyesuaian EYD setiap artikel dan melakukan penerjemahan bebas untuk artikel berbahasa Sunda. Kedua, dia menambahkan beberapa foto Inggit dan artikel koran/majalah ke dalam bukunya walau tata tempat dan kualitas foto tergolong so-so. Ketiga, Deni membuat semacam biongrafi ringkas Inggit berisi biodata, rumah tinggal, anak angkat dan cucunya, serta kehidupannya setelah berpisah dengan Sukarno.

Memang ada beberapa poin yang kurang dari karya Deni ini, tapi saya melihat ada hal bagus dari terbitnya buku ini. Misalnya, buku ini adalah seri awal kliping. Nah, siapa tahu pada hari-hari berikutnya akan ada seri kliping baru tentang tokoh atau peristiwa yang jarang kita ketahui atau sumber datanya itu-itu saja. Dan satu lagi! Hati saya tergelitik untuk membuat hal serupa. Siapa tahu bisa menambah dana anggaran beli buku. Hihi

Di tulis oleh Vecco Suryahadi tautan asli bisa dlihat di Regular Vecco dan baca juga artikel lainnya mengenai Inggit Garnasih di Komunitasaleut.com

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s