Perkebunan Kertamanah yang Kembali Hidup

Muka Kertamanah 1949.png

Pabrik Kertamanah 1949 (Arsip foto HA. J. JonkerSecretary of Economic Affairs J. Van Baalen)

Oleh: Vecco Suryahadi (@veccosuryahadi)

Pada tahun 1949, pabrik dan perkebunan di Kertamanah terlihat sibuk dan ramai. Lebih dari 400 orang berkumpul di halaman pabrik. Banyak mobil dan kereta kuda terlihat nangkring di halaman Pabrik Teh Kertamanah. Perkebunan Kertamanah terlihat hidup kembali.

Kenapa disebut hidup kembali? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita mundur mulai dari era pendudukan Jepang di Hindia Belanda atau sekitar 6-7 tahun lalu.Pada era pendudukan Jepang, kehidupan di Perkebunan Kertamanah seakan berhenti. Banyak pejabat Belanda di perkebunan Kertamanah “diamankan” oleh Jepang dengan dimasukkan ke kamp konsentrasi, seperti yang terjadi kepada administratur W.G. Jongkindt Conninck dan asisten Brandt Buys. Selain itu, beberapa bangunan dan mesin modern milik pabrik yang hilang atau rusak

Pembangunan Ulang Kertamanah

Pembangunan ulang Pabrik Kertamanah (Arsip foto HA. J. JonkerSecretary of Economic Affairs J. Van Baalen)

Lepas era pendudukan Jepang, kondisi Perkebunan Kertamanah masih belum membaik. Terjadi serangan-serangan pihak ekstrimis dan pertempuran Sekutu-Republik di sekitar Kertamanah. Hal itu menyebabkan perasaan tidak aman yang dirasakan pekerja perkebunan.

Kertamanah 1949.png

Suansana Pabrik Kertamanah 1949 (Arsip foto HA. J. JonkerSecretary of Economic Affairs J. Van Baalen)

Baru pada tahun 1949, suasana di Kertamanah berangsur-angsur membaik. Serangan dan kontak senjata mulai berkurang. Mesin dan bangunan penting mulai diperbaiki. Hingga bisa dibilang Kertamanah kembali hidup.

Akhirnya, pada tanggal 10 April 1949, Pabrik dan Perkebunan Kertamanah dibuka kembali oleh Tiedeman en Kerchem. Wakil perusahaan yang membuka acara dan menerima tamu ialah kepala administratur W. Kramer dan administratur Pieters. Saat itu, lebih dari 400 undangan hadir di pembukaan pabrik yang di antaranya hadir pula komisiaris Dr. R.W. van Diffelen, administratur Pieters, dan istri perdana menteri Negara Pasundan.

Sejak pembukaan ulang tahun 1949, Perkebunan Kertamanah kembali beroperasi dengan Tiedemen en Kerchem sebagai pemiliknya. Produk-produk perkebunan kembali dikirim dari Kertamanah ke dunia. Perkebunan Kertamanah kembali hidup.

Baca juga tulisan menarik lainnya.  (vss/upi)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s