#PojokKAA2015: Jalan Asia Afrika Tidak Hanya Gedung Asia Afrika (Bagian 1)

Oleh: Adrian Chandra Faradhipta (@adrianchandraf)

Menyongsong peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 yang beberapa minggu lagi, Bandung semakin giat berbenah. Berbagai bentuk pemugaran dan infrastruktur pendukung di sekitar Jalan Asia-Afrika seperti lampu jalan, tempat duduk, dan perbaikan trotoar pun diburu pengerjaannya. Gedung Merdeka atau biasa disebut Gedung Asia Afrika yang menjadi sentral perhelatan 10 tahunan ini tentu banyak mendapatkan sorotan tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia khususnya negara-negara peserta Konferensi Asia-Afrika. Namun di samping itu, Jalan Asia-Afrika masih menyimpan banyak  gedung bangunan kolonial lainnya yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi dan diulik sejarahnya.

Bangunan De Vries

Bangunan De Vries

Salah satu contohnya yaitu gedung De Vries yang terletak tidak jauh dari Gedung Merdeka. De Vries dahulunya adalah bekas toko serba ada pertama di Bandung yang konsep tokonya mirip dengan mall sekarang ini. Awalnya, De Vries menempati bangunan yang lokasinya kurang lebih berada di lahan BRI Tower. Sebelum akhirnya pindah ke Gedung Societeit Concordia (sekarang Museum Konferensi Asia-Afrika), para Preanger Planters atau tuan perkebunan di daerah Priangan sempat menjadikan De Vries sebagai tempat berkumpul dan bersantai di akhir pekan. De Vries juga merupakan pemasok utama Societeit Concordia.

Gaya arsitektur De Vries yang kita lihat saat ini merupakan hasil pemugaran tahun 1910-an oleh biro arsitek Cuypers, Hulswit, dan Fermont. Sekarang, gedung ini beralih fungsi menjadi museum milik Bank OCBC NISP.

 

(berlanjut ke bagian dua…)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s