Senyum Terkembang di Subang: Sebuah Catatan Perjalanan (Bagian 1)

Oleh: Irfan Pradana Putra Pagi ini bener-bener telat bangun, padahal harusnya saya sudah berada di sekretariat Komunitas Aleut untuk mengikuti kegiatan Momotoran ke wilayah Subang. Dengan kecepatan turbo saya mandi oray, mengontak kawan-kawan menanyakan posisi untuk segera saya susul. Dengan kecepatan yang lebih tinggi saya memacu motor mengejar kawan-kawan yang sudah berada di daerah Dago, … Lanjutkan membaca Senyum Terkembang di Subang: Sebuah Catatan Perjalanan (Bagian 1)

Bermacam Keseruan di Ngaleut Palintang

Oleh: Warna Sari (@rie1703) dan Mooi Bandoeng (@mooibandoeng) Nama Palintang seperti dalam judul kegiatan Komunitas Aleut pada hari Minggu, 2 April 2017 lalu, sudah tidak asing lagi buat saya, karena termasuk sudah cukup sering mengunjunginya. Saya tidak terlalu ingat kapan pertama kali ke Palintang, mungkin di awal tahun 2000-an. Ketika itu, jalanan dari arah mana … Lanjutkan membaca Bermacam Keseruan di Ngaleut Palintang

Merakdampit dan Kegelisahan Para Penggarap Lahan Sewaan

Oleh: Anggi Aldila (@anggicau) REPUBLIKA.CO.ID, M.A.W Brouwer (1923-1991) seorang dari negeri Belanda yang telah lama tinggal di Bandung, Jawa Barat, pernah berujar "Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum". Pernyataan itu menjadi sangat familiar untuk sebagian warga Kota Bandung, terutama bagi yang sering melewati kawasan Asia-Afrika karena terpampang di dinding bawah jembatan penyebrangan, persis di … Lanjutkan membaca Merakdampit dan Kegelisahan Para Penggarap Lahan Sewaan

Catatan Perjalanan: Ngaleut Palintang

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) Minggu datang lagi. Motor siap dihangatkan. Kali ini ngaleut Palintang: 2 April 2017. Seperti biasa titik berangkat dari Kedai Prenger, Buahbatu. Baru sampai Jalan Laswi, motor seorang kawan sudah dihunjam paku. Rombongan menunggu sebelum pintu perlintasan kereta api, di kejauhan nampak gedung baru warna-warni. Sebagian rombongan menunggu di Simpang Dago. … Lanjutkan membaca Catatan Perjalanan: Ngaleut Palintang

Maribaya-Subang: Kisah Perjalanan dan Waktu

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) Saya tidak menyukai mereka yang touring memakai motor. Maksudnya mereka yang selalu membawa led glow stick alias tongkat nyala yang diacung-acungkan untuk mengusir pengendara lain agar memberi jalan kepada rombongannya. Atau yang kerap menyalakan klakson supaya pengguna jalan lain berkendaranya lebih menepi. Siapa anda-anda ini sebenarnya? Tidak pernah menjadi kandidat … Lanjutkan membaca Maribaya-Subang: Kisah Perjalanan dan Waktu

Dua Dunia Trans7: Tebing Keraton

Setelah kunjungan terakhir pada bulan November 2014, hari Rabu, 5 Maret 2015, saya kembali ke Cadas Gedogan atau yang sekarang menjadi terkenal dengan nama Tebing Keraton. Kunjungan kali ini untuk keperluan sebuah program televisi, Dua Dunia dari Trans7. Belakangan ini saya beberapa kali diminta tim program ini menjadi narasumber untuk liputan beberapa lokasi di sekitar … Lanjutkan membaca Dua Dunia Trans7: Tebing Keraton

Annaa Maria de Groote (1755-1756)

Ini soal nisan lagi. Sejak disinggung oleh Kuncen Bandung, Haryoto Kunto, dalam bukunya Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (Granesia, 1984), nisan yang satu ini hanya beredar sebagai kabar burung saja tanpa pernah ada catatan dari seseorang yang benar-benar melihatnya. Haryoto Kunto menyampaikan cerita nisan ini dengan mengutip buku karya Reitsma & Goodland tahun 1921, disebutkannya bahwa … Lanjutkan membaca Annaa Maria de Groote (1755-1756)