Oleh: Aditya Wijaya Belakangan ini saya sering mengunjungi Makam Pandu untuk melakukan inventarisasi makam-makam yang ada di sana. Kegiatan ini membuat saya harus blusukan ke seluruh area permakaman. Dalam satu kesempatan, saya menemukan sebuah nisan tua panjang yang begitu khas dan mengingatkan pada nisan-nisan yang ada di Museum Taman Prasasti, atau pada nisan-nisan yang terdapat … Lanjutkan membaca Johan Luyke Roskott
Lembang
Sekitar Bandung Lautan Api – Kawasan Villa Isola
Oleh Komunitas Aleut RENCANA PENCULIKAN NY. DOUWES DEKKER Buku “Peranan Para Pejuang Bandung Utara dalam Perang Kemerdekaan” yang disusun oleh Tim Jurusan Pendidikan Sejarah UPI dan diterbitkan oleh IKIP Bandung (1984) mencatat peristiwa yang terjadi di sepanjang Jalan Setiabudhi, sekitar Villa Isola (Kampus UPI sekarang). Dari cerita ini teranglah asal-usul beberapa nama orang yang dijadikan … Lanjutkan membaca Sekitar Bandung Lautan Api – Kawasan Villa Isola
Mausoleum Keluarga Ursone: Orate Pro Nobis – Doakanlah Kami
Ditulis oleh: Deuis Raniarti Rumah Keluarga Ursone di Lembang. Foto: Reza Khoerul Iman Minggu lalu saya dan teman-teman mengunjungi bekas rumah tinggal keluarga Ursone di Jalan Baruajak, Lembang. Sedikit flashback ke tulisan saya sebelumnya yang berjudul Momotoran Lembang, kami mengunjungi rumah ini setelah Ngaleut ke beberapa tempat di kawasan Lembang. Rumah ini tampak bagus dan … Lanjutkan membaca Mausoleum Keluarga Ursone: Orate Pro Nobis – Doakanlah Kami
Momotoran Gas Tipis ke Lembang
Ditulis oleh: Deuis Raniarti Agenda Momotoran Komunitas Aleut kali ini dibuka untuk umum, namun pesertanya dibatasi. Temanya Momotoran Lembang dan sekitarnya, jadi di kawasan dekat-dekat saja. Poster diposting tiga hari sebelum hari H dan ada google form yang harus diisi oleh peserta yang mendaftar, dengan catatan: “Apabila mendadak tidak dapat hadir, sila konfirmasi maksimal H-1 … Lanjutkan membaca Momotoran Gas Tipis ke Lembang
Bermacam Keseruan di Ngaleut Palintang
Oleh: Warna Sari (@rie1703) dan Mooi Bandoeng (@mooibandoeng) Nama Palintang seperti dalam judul kegiatan Komunitas Aleut pada hari Minggu, 2 April 2017 lalu, sudah tidak asing lagi buat saya, karena termasuk sudah cukup sering mengunjunginya. Saya tidak terlalu ingat kapan pertama kali ke Palintang, mungkin di awal tahun 2000-an. Ketika itu, jalanan dari arah mana … Lanjutkan membaca Bermacam Keseruan di Ngaleut Palintang
Pengalamanku Ikut Ngaleut Gunung Hejo
Oleh: Aozora Dee (@aozora_dee) Jarum jam menunjukkan pukul 22.00 WIB. Malam mulai larut, jalan pun sudah sepi. Dalam hati aku berteriak kegirangan “Yes, akhirnya bisa juga main jauh dan pulang malam.” Aku baru saja sampai di kosan setelah seharian ini ikut Ngaleut ke Gunung Hejo, Purwakarta, bersama Komunitas Aleut. Langsung saja aku menuju menuju kamar … Lanjutkan membaca Pengalamanku Ikut Ngaleut Gunung Hejo
Catatan Perjalanan: Ngaleut Gunung Hejo
Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) https://2.bp.blogspot.com/-5KpwDp9WVdo/WPnb7CF4lgI/AAAAAAAABv8/C3Tzw8qbpRoRVEB6GkkFjDXI1hYFO4rzwCLcB/s1600/Gununghejo%2B1.JPG Beberapa bulan ini Komunitas Aleut jarang melakukan ngaleut dalam kota, diganti dengan momotoran ke beberapa tempat di wilayah Priangan, dan sesekali melakukan perjalanan jauh menyusuri pantai selatan Jawa Barat dan Banten. Konon ada yang berkomentar dengan nada sinis, ”keur resep ngadatangan tempat angker jeung jujurigan anyeuna mah.” Barangkali benar … Lanjutkan membaca Catatan Perjalanan: Ngaleut Gunung Hejo
Catatan Perjalanan: Ngaleut Merakdampit
Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) https://4.bp.blogspot.com/-G0VHGPo81F8/WPnZJfTl03I/AAAAAAAABvg/IGgsZQpwK_kRKmk-so2t4St1xXLUaEYvgCLcB/s1600/1.JPG Sekali waktu saya pernah naik ke bukit Batu Taréngtong di daerah Merakadampit. Bukit yang mahiwal jika dibandingkan dengan perbukitan yang ada di sekelilingnya. Meski sama-sama ditanami palawija dan tanaman bumbu, namun di bukit tersebut banyak terdapat bebatuan. Minggu, 9 April 2017, bersama rombongan yang agak banyak dari Komunitas Aleut, … Lanjutkan membaca Catatan Perjalanan: Ngaleut Merakdampit
Orang Boer jadi Bandoenger
Oleh: Vecco Suryahadi Saputro (@veccosuryahadi) Maret 1903, tibalah 20 orang berkulit putih di pelabuhan Tanjungpriok. Sebagian dari mereka berkumis tebal, sebagian lagi tidak. Ada yang terlihat sepuh, dan ada pula yang muda. Tapi mereka punya satu kesamaan, yakni sama-sama orang Boer yang ikut Perang Boer. Sebelum tiba di Hindia Belanda, mereka mendekam di Penjara Welikada, … Lanjutkan membaca Orang Boer jadi Bandoenger
Idjon Djanbi
Oleh @vonkrueger School voor Opleiding van Parachutisten (Sekolah Penerjun Payung) dipindahkan dari Hollandia (Jayapura) ke Bandung pada tahun 1947. Tentu saja kepindahan ini diikuti oleh sang komandan, Letnan Rokus Bernardus Visser, yang pangkatnya dinaikkan menjadi Kapten tidak lama setelah pindah. Kapten Visser memimpin sekolah tersebut sampai tahun 1949. Setelah pengakuan kedaulatan, Kapten Visser yang sudah … Lanjutkan membaca Idjon Djanbi
Bosscha dan Social Entrepreneurship
Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip) Jika tak ada kebijakan CSR, akankah sebuah perusahaan mendermakan sebagian pemasukannya? Secara prinsip ekonomi mustahil, ini disebut pemborosan, kecuali pendermaan tadi termasuk dalam bagian promosi. Namun tentunya sebagai bagian dari masyarakat, mereka yang diberi kelebihan rezeki dibebankan sebuah tanggung jawab sosial untuk menyisihkan sebagian kekayaannya. Dan ya, pengusaha menjadi salah satu … Lanjutkan membaca Bosscha dan Social Entrepreneurship
Monteiro
Oleh: Mooibandoeng (@mooibandoeng) Kalau melintas di jalan raya Bandung-Tangkubanparahu, mata ini sering melirik ke sebuah bangunan unik bertembok hitam dengan arsitektur yang tampak kuno. Di dinding bagian depan terdapat tulisan yang cukup jelas untuk dibaca dari jauh, “ Dolce Far Niente”, lalu di bawahnya, “Monteiro”. Sebenarnya saya cukup sering berada di dekat bangunan ini, terutama … Lanjutkan membaca Monteiro
Monteiro
Adolph Bernard Monteiro, menilik namanya saja dia bukanlah orang Indonesia. Tapi Beni, begitu nama kecilnya, tak pernah melihat negeri lain selain Indonesia selama hidupnya. Beni dilahirkan di Manado pada tahun 1917 dari ayah kelahiran Blitar bernama Herman Christian Monteiro dan ibu kelahiran Cirebon, Eugenie Geerath.
Cadas Gedogan atau Tebing Keraton
Ada juga yang menyebutkan keberadaan petilasan seorang Prabu di bawah tebing, dekat lokasi Gadogan (Gedogan) Kuda dan Curug Ci Kiih Kuda. Gadogan Kuda adalah tempat menambatkan kuda-kuda kerajaan halus itu.
Balitsa dan Marietje
Kalau bepergian ke Tangkubanparahu atau Subang dari arah Lembang, kita akan melewati sebuah kompleks bernama Balai Penelitian Tanaman Sayuran atau sering disingkat Balitsa, di sebelah kiri jalan. Kompleks ini terletak di Jalan Tangkubanparahu No.517, Lembang. Halaman kompleks sangat luas, di belakangnya terlihat ada banyak bangunan. Sekilas dari jalan raya saja kita bisa perhatikan bahwa kompleks … Lanjutkan membaca Balitsa dan Marietje