Dongeng Bandung #11 Bandung Baheula Jilid 1 & 2

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Oleh: Dongeng Bandung Sampul buku Bandung Baheula karya R Moech A. Affandie (Guna Utama, Bandung, 1969) Buku Bandung Baheula yang terdiri dari dua jilid ini dikarang oleh R. Moech. A. Affandie dan diterbitkan serta dicetak oleh (penerbit dan)  Pertjetakan Guna Utama, Bandung. Pada bagian “Pihatur ti Pajun” yang ditulis … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #11 Bandung Baheula Jilid 1 & 2

Ringkasan Biografi Rd. Dewi Sartika

Tulisan ini merupakan hasil latihan Kelas Menulis sebagai bagian dari Aleut Development Program 2020. Tulisan sudah merupakan hasil ringkasan dan tidak memuat data-data penyerta yang diminta dalam tugas. Ditulis oleh: Reza Khoerul Iman Latar Belakang Penulis dan Buku "9 Pahlawan Nasional Asal Jawa Barat" Buku yang berjudul 9 Pahlawan Nasional Asal Jawa Barat merupakan hasil … Lanjutkan membaca Ringkasan Biografi Rd. Dewi Sartika

Kisah Dua Rumah di Cimahi & Kiprah Penghuninya

Kisah Dua Rumah di Cimahi Cerita ini saya mulai dari salah seorang kawan SMA saya yang namanya diawali dengan huruf R. Mudah menduga huruf tersebut menandakan gelar dari kalangan bangsawan. Kadang kawan-kawan SMA dulu berkelakar menyebut huruf R itu kependekan dari Rojali. Nah R ini beberapa waktu lalu, di grup whatsapp SMA, bercerita tentang latar … Lanjutkan membaca Kisah Dua Rumah di Cimahi & Kiprah Penghuninya

Medan Prijaji, De Expres, dan Sipatahoenan yang Terbenam di Pusat Kota Bandung

Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip) Perjalanan sejarah memang tak terduga. Tiga tempat bersejarah di Bandung zaman pergerakan, kini menjadi ini: Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, tanah lapang, dan Parahyangan Plaza. SEIRING DENGAN perkembangannya menjadi pusat perkebunan di akhir abad ke-19, dibukanya jalur kereta api, dan setelah diresmikannya menjadi gemeente (kotapraja) pada tahun 1906, Bandung makin menggeliat. Hingar-bingarnya Bandung di … Lanjutkan membaca Medan Prijaji, De Expres, dan Sipatahoenan yang Terbenam di Pusat Kota Bandung

Tiga Serangkai di Kota Bandung

Bagi mereka, Bandung bukanlah Garden of Allah, atau Parijs van Java. Bandung bagi mereka bukanlah gemerlap kamar bola dan pusat perbelanjaan, bukan pula bangunan Art-Deco.

Kartini atau Dewi Sartika?

Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip) “Aku juga berjuang,” bela Kartini, “ikut melawan tirani budaya yang feodalistis, tiranik dan hegemonis. Sama sepertimu.” “Ya, ya, aku tak hendak mencibirmu atau apa. Maksudku-” “Oke, jujur saja, tak perlu berputar-putar. Kau iri kan?” “Hey!” Muka Dewi Sartika mendadak merah padam. Seakan ada sejuta sumpah serapah tercekat di kerongkongannya, memaksa ingin … Lanjutkan membaca Kartini atau Dewi Sartika?

Jejak yang Memudar: Sukarno di Bandung, Bagian 2

TAPAK TILAS SUKARNO DI BANDUNG Sejak pertama kali menginjakkan kakinya di Kota Bandung pada tahun 1921 hingga pembuangannya ke Ende, Flores, pada tahun 1934, maka paling sedikit Sukarno melewatkan waktu sekitar 14 tahun di Bandung. Nah, bila sekarang ada yang bertanya di mana saja Sukarno pernah tinggal, atau ke mana saja beliau suka pergi selama … Lanjutkan membaca Jejak yang Memudar: Sukarno di Bandung, Bagian 2

Jejak yang Memudar: Sukarno di Bandung, Bagian 1

Untuk sementara pasangan Sukarno-Inggit tinggal di rumah orang tua Inggit di Javaveemweg. Setelah itu mereka berpindah-pindah tempat tinggal ke beberapa lokasi di dalam kota Bandung. Awalnya ke Gg. Djaksa di sebelah selatan Regentsweg (sekarang Jl. Dewi Sartika), lalu ke Gedong Dalapan di Poengkoerweg (Jl. Pungkur), kemudian ke Regentsweg 22, sebelum akhirnya menetap di sebuah rumah panggung di Astanaanjarweg.

Nganjang ka Dayeuhkolot-Banjaran

Ini catatan dari dua tahun lalu setelah ngaleut bareng @KomunitasAleut. Daripada hilang ditelan multiply, saya unggah lagi di sini, lumayan buat bahan ngabuburit atau yang ingin jalan-jalan ke daerah sana.. Ngaleut Dayeuhkolot-Banjaran Bagian 1 MONUMEN MOHAMMAD TOHA Pada hari Minggu lalu, 20 Maret 2011, Komunitas Aleut! mengadakan kunjungan ke daerah Dayeuhkolot dengan tema utamanya mengenang … Lanjutkan membaca Nganjang ka Dayeuhkolot-Banjaran