Oleh: Komunitas Aleut Mumudikan Salah satu pengalaman perjalanan nebeng mudik dan arus balik tahun 2015. Foto diambil di jalur turunan gunung di antara Guci, Tegal dan Bumiayu. Engga ketemu keterangan lokasi persisnya. Foto: Komunitas Aleut. Setiap momen Lebaran, biasanya sebagian penggiat Komunitas Aleut yang tinggal di Bandung dan tidak punya tempat mudik di luar kota, … Lanjutkan membaca Catatan Perjalanan Cikajang Bagian 1: Kamojang, Pamegatan
Cikajang
Cikajang dan Stasiun yang Awalnya Tidak Diinginkan
Saya kembali melewati Cikajang, sebuah kota kecil di Kabupaten Garut. Malam itu, suasana lengang dan sedikit basah. Cikajang tetaplah Cikajang, kota berhawa dingin ini sering saya kunjungi dahulu, baik saat menempuh perjalanan ke Pangandaran, ataupun secara sengaja untuk melihat-lihat keadaan stasiun di sana. Minggu 8 November 2020 itu, saya melewati Cikajang bersama teman-teman dari Komunitas … Lanjutkan membaca Cikajang dan Stasiun yang Awalnya Tidak Diinginkan
Menuju Pakidulan, Mengunjungi Selatan Jawa
Tulisan ini adalah hasil “Kelas Menulis” yang merupakan bagian dari kegiatan pelatihan Aleut Development Program (APD) 2020 Ditulis oleh: Aditya Wijaya. Minggu, 8 November 2020 ini, Komunitas Aleut mengadakan kegiatan momotoran lagi. Kali ini tujuannya adalah pantai selatan. Oya, seperti momotoran dua minggu lalu, momotoran ini pun diadakan sebagai bagian kegiatan pembelajaran Aleut Development Program. … Lanjutkan membaca Menuju Pakidulan, Mengunjungi Selatan Jawa
Sejarah Bahasa Sunda dalam Kebudayaan Cetak
Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) Perkembangan bahasa Sunda sampai bentuknya yang sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari peran orang-orang Belanda. Atau, menurut Mikihiro Moriyama dalam buku Semangat Baru; Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19, bahasa Sunda dalam sejarahnya “ditemukan”, “dimurnikan”, dan “didayagunakan” oleh orang kolonial. “Kaum cendekiawan Belanda yang berstatus pejabat pemerintah kolonial, penginjil, dan partikelir … Lanjutkan membaca Sejarah Bahasa Sunda dalam Kebudayaan Cetak
Ngaleut Déwata: Tanjakan, Halimun, jeung Béntang
Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) https://2.bp.blogspot.com/-q4vZY_wPkoY/WSRZQJ7KlnI/AAAAAAAAByQ/-ZrFl7bPAYYNLuucc05yRRxLrmN5eKRgQCEw/s1600/IMG_7900.JPG Panon poé geus meleték di belah wétan, basa kuring hudang tuluy gura-giru indit ka cai. Minggu, 30 April 2017, kuring saparakanca rék ngaleut ka Déwata. Indit téh tangtu waé kudu isuk-isuk, da ari pabeubeurang mah pamohalan, teuing boa iraha balik deui ka Buahbatu. Cai karasa nyecep kana awak, ma’lum … Lanjutkan membaca Ngaleut Déwata: Tanjakan, Halimun, jeung Béntang
Peran Karel Frederik Holle dalam Perkembangan Literasi Sunda
Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) Karel Frederik Holle adalah salah seorang yang ikut dalam rombongan pelayaran warga Belanda yang dipimpin oleh Guillaume Louis Jacques van der Hucth pada tanggal 25 September 1843. Rombongan yang berlayar dari Belanda itu hendak menuju tanah harapan di timur jauh, yaitu sebuah negeri koloni yang bernama Hindia Belanda. Ia yang … Lanjutkan membaca Peran Karel Frederik Holle dalam Perkembangan Literasi Sunda
Stasiun Cikajang +1.530
Di ruang depan kasur tanpa seprai menggeletak begitu saja, kain-kain serta pakaian bertebaran, sebuah lemari sederhana berdiri miring seperti menunggu runtuh.
Stasiun Cikajang +1.530
Stasiun Cikajang, stasiun kereta api paling tinggi di Indonesia (+1.530 m). Dibangun pada tahun 1926 dan kemudian dinonaktifkan pada tahun 1983 karena mulai rusaknya jalur kereta dan penurunan jumlah penumpang. Kondisi stasiun ini sudah rusak karena lama tidak dipakai dan semakin lama semakin mengkhawatirkan, tembok-tembok sudah mulai terkelupas dan rusak, bagian atap juga sudah banyak bolong-bolong. … Lanjutkan membaca Stasiun Cikajang +1.530
Risa Sarasvati
Risa tidak banyak bicara, hanya sesekali membuat foto2, dan cenderung dapat menghilang tak terperhatikan. Di bagian akhir perjalanan, baru saya tahu dari ceritanya sendiri, Risa "dapat melihat" yang tak terlihat. Mungkin karena itu Risa sibuk dengan dunianya.
Proses Teh
Pak Sudarsa menjelaskan istilah2 dan proses2 yang berhubungan dengan produksi teh, mulai dari istilah2 untuk jenis daun, lalu pemetikan sampai proses akhir saat teh sudah siap diseduh dan diminum. Foto ini saat para peserta berada di ruang pelayuan di lantai 2 pabrik. Ternyata sebagian peserta menikmati sekali penjelasan tentang proses2 yang dilakukan di dalam pabrik. … Lanjutkan membaca Proses Teh
Tour Preangerplanters
Artikel di koran PR tentang dua kegiatan @sahabatbosscha dan @mooibandoeng pada akhir pekan lalu. Masing-masing, Sabtu 16 Januari 2016, Bedah Buku Preangerplanters di Institut Francais Indonesia Bandung, Jl. Purnawarman No.32, dan Minggu 17 Januari 2016, Tour Preangerplanters ke Cimurah, Garut dan Pabrik Teh Cisaruni, Cikajang. Kedua kegiatan sudah terlaksana dengan lancar dan menyenangkan.
Keluyur Cianjur
Berbarengan dengan kegiatan @sahabatbosscha @mooibandoeng @KomunitasAleut berupa tour Riwayat Preangerplanters ke Garut-Cikajang, hari Minggu, 17 Januari 2016 lalu, sebetulnya @KomunitasAleut juga menjalankan dua kegiatan lain di kota berbeda. Yang pertama adalah Ngaleut Cianjur atau Sejarah Kota Tua Cianjur, untuk ini kami pilih nama Keluyur Cianjur dengan penggerak Rendi Marliyadi. Pendaftaran dibuka beberapa hari saja sebelum … Lanjutkan membaca Keluyur Cianjur
Riwayat Preangerplanters
Kunjungan ke Pabrik Teh Cisaruni hari Minggu, 17 Januari 2016 kemarin adalah ujung rangkaian kegiatan "Mengenal Riwayat Preangerplanters" yang sudah kami laksanakan dalam 2 minggu ini. Dua kegiatan pertama berupa #Ngaleut dari @komunitasaleut pada tanggal 3 & 10 Januari 2016 dengan judul "Jejak Preangerplanters di Kota Bandung". Dari kegiatan ini terkumpul 24 bangunan dan lokasi … Lanjutkan membaca Riwayat Preangerplanters
Monumen Holle
Ukiran kepala Karel Frederik Holle karya Pauline Blelaerts van Blokland-Kraijenhoff yang terdapat di dalam Kebun Teh Giri Awas. KF Holle adalah Administratur Perkebunan Teh Cikajang (1856-1862) dan administratur Kebun Teh Garut (1866-1889). Di luar bidang bidang perkebunan, Holle banyak menulis masalah bahasa dan kebudayaan Sunda, menulis buku2 tentang pertanian yang kemudian diajarkannya sendiri sambil berkeliling … Lanjutkan membaca Monumen Holle
Pabrik Pamegatan
Bekas Pabrik Teh Pamegatan yang sudah tidak beroperasi lagi sekarang. Pabrik ini dulu dikelola oleh salah satu Preangerplanters, namanya Baron Baud. Untuk cerita lebih banyak, ikuti saja tour Mengenal Riwayat Preangerplanters pada hari Minggu, 17 Januari 2016 bersama @mooibandoeng @FoBosscha @komunitasaleut @kedaipreanger, H. Kuswandi Md, Paguyuban Moka Garut, Asgar Muda, dll. Ikuti juga pengenalan tradisi … Lanjutkan membaca Pabrik Pamegatan