Cikajang dan Stasiun yang Awalnya Tidak Diinginkan

Saya kembali melewati Cikajang, sebuah kota kecil di Kabupaten Garut. Malam itu, suasana lengang dan sedikit basah. Cikajang tetaplah Cikajang, kota berhawa dingin ini sering saya kunjungi dahulu, baik saat menempuh perjalanan ke Pangandaran, ataupun secara sengaja untuk melihat-lihat keadaan stasiun di sana. Minggu 8 November 2020 itu, saya melewati Cikajang bersama teman-teman dari Komunitas Aleut. Perjalanan “momotoran” ini merupakan bagian dari Aleut  Development Program 2020. Jalur yang kami tempuh saat itu adalah jalur Bandung – Pangalengan – Rancabuaya – Pameungpeuk – Cikajang – Garut – dan kembali ke Bandung.

Saat itu, saya hanya punya waktu beberapa detik saja untuk menengok ke arah Stasiun Cikajang. Stasiun tertinggi di Indonesia ini memang ada di dalam gang. Sebenarnya, keberadaan Stasiun Cikajang ini tidak jauh dari pinggir jalan raya. Stasiun ini hanya tersembunyi di belakang toko-toko, dan dalam keadaaan rusak parah dan menunggu renovasi. Saat melewati Cikajang saat itu, ada beberapa cerita tentang Stasiun Cikajang yang lewat di kepala.

Cibatu-Cikajang, 1980. http://www.world-railways.co.uk.

Dicibir Dewan Rakyat

Baca lebih lanjut
Iklan

Soronger dan Peringatan 130 Tahun Jalur Cicalengka-Garut

CC50 (Sumber: world-railways.co.uk)

CC50 (Sumber: world-railways.co.uk)

“For the fifth time I would go from Tjitjalengka to Garoet, along the old postal road, witnessing so much horse suffering and traveler anxiety and sorrow;” (Bataviaasch Nieuwsblad, 1889)

Satu dari sekian banyak jalur kereta api mati yang akan dihidupkan kembali oleh pemerintah di sekitar tahun 2019 ini adalah jalur antara Cibatu dan Garut. Dahulu, Baca lebih lanjut