Oleh: Vecco Suryahadi Saputro (@veccosuryahadi)
Rombongan anak kecil dan remaja berjalan lambat menjadi pemandangan Jalan Halteu Utara sore itu. Dengan memakai baju yang unik dan tidak biasa, seperti baju adat, gaun biru muda yang dipakai Elsa dalam film Frozen, dan baju polisi, mereka menghiasi suasana sore di Jalan Halteu Utara. Sedang apa mereka?
Saya dekati rombongan tersebut. Tidak dengan mencegat mereka di tengah jalan, melainkan ikut jalan dengan anggota rombongan yang berada di baris paling akhir bisa membaur dan tidak terlalu mencurigakan. Selama ikut berjalan, saya mengobrol dengan beberapa orang, termasuk orang tua yang menemani anaknya ikut rombongan.
Dalam obrolan tersebut, saya mengetahui bahwa rombongan tersebut adalah rombongan karnaval yang diikuti oleh anak–anak. Karnaval tersebut rutin dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus dalam rangka memeriahkan perayaan kemerdekaan Indonesia. Karnaval tersebut kerap menggunakan rute yang mengelilingi kawasan Jalan Halteu Utara (Jalan Halteu Utara – Jalan Garuda – Jalan Rajawali – Jalan Halteu Utara).
Lalu, siapa mereka yang berpakaian unik tersebut?
Setelah mengobrol dengan beberapa peserta, ternyata anak–anak yang menjadi peserta karnaval berasal dari Kawasan Jalan Halteu Utara. Mayoritas anak -anak tersebut berumur 5–15 tahun. Anak–anak tersebut didaftarkan sebagai peserta karnaval oleh orang tua mereka.
Sebelum karnaval, anak–anak yang menjadi peserta dihias sebaik mungkin oleh orang tua mereka. Hiasan seperti baju unik dan lucu, pupur dan gincu yang memperelok muka, dan riasan lainnya yang tidak saya ketahui. Sehingga, saat karnaval, anak–anak tersebut tampil cantik dan ganteng sesuai dengan keinginan orang tua mereka.
Berbeda jauh dengan anak–anak yang dirias oleh orang tua mereka, remaja yang menjadi peserta tidak memperelok muka mereka. Banyak dari mereka menggunakan kostum dan riasan aneh seperti pocong, zombie khas serial The Walking Dead, atau kostum yang tidak saya mengerti. Motif mereka mengikuti karnaval juga berbeda dengan anak–anak, yakni ingin memeriahkan karnaval dengan tingkah laku konyol mereka.
Setelah berjalan sekitar 30 – 40 menit, rombongan tersebut berhenti di Kantor Kelurahan Dungus Cariang. Peserta rombongan tersebut diberi oleh – oleh berupa makanan ringan dan minuman. Tidak lupa, saya pamit ke beberapa orang yang saya ajak mengobrol selama perjalanan.
Tautan asli: https://catatanvecco.wordpress.com/2015/08/19/karnaval-anak-kecil-di-jalan-halteu-utara/