Oleh: Arya Vidya Utama (@aryawasho)
Jika kita menyusuri Jalan Wastukencana sambil memperhatikan keadaan di sekitarnya, maka kita akan menemukan 3 monumen sister city yang berdiri kokoh di jalan tersebut. Mungkin tak banyak dari kita yang ngeh dengan keberadaan monumen sister city, bahkan mungkin tidak peduli dengan keberadaan monumen tersebut. Padahal, monumen-monumen itu adalah simbol kerja sama Kota Bandung dengan kota lain di beberapa bidang tertentu.
Apa Itu Sister City?
Sister City atau Kota Kembar adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kotrak sosial antar penduduk. Kota kembar umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. Konsep kota kembar bisa diumpamakan sebagai sahabat pena antara dua kota. Hubungan kota kembar sangat bermanfaat bagi program kerjasama di bidang budaya dan perdagangan [1].
Di Indonesia istilah ini digunakan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri adalah Sister City, dengan keluarnya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 193/1652/PUOD tanggal 26 April 1993 perihal Tata Cara Pembentukan Hubungan Kerjasama Antar Kota (Sister City) dan Antar Provinsi (Sister Province) dalam dan luar negeri.Berdasarkan uraian di atas, maka skema Sister City berawal dipada tahun 1951, kemudian baru di Amerika Serikat (1956), dan kemudian Indonesia sendiri menggunakan secara formal pada tahun 1993. Meskipun sebenarnya jauh sebelum itu secara terbatas sudah dimulai di Indonesia, misalnya Pemerintah Kota Bandung dengan Braunschweig, Jerman yang menandatangani MOU kerjasama sister city pada Juni 1960, dan dengan Fort Worth, USA pada April 1990 [2].
Keuntungan Yang Didapatkan Dengan Skema Sister City
Keuntungan yang didapat dengan skema sister city antara lain [2]:
- Kesempatan untuk tukar menukar pengetahuan dan pengalaman pengelolaan pembangunan bidang-bidang yang dikerjasamakan.
- Mendorong tumbuhnya prakarsa dan peran aktif pemerintah daerah kota, masyarakat dan swasta.
- Mempererat persahabatan pemerintah dan masyarakat kedua belah pihak.
- Kesempatan untuk tukar menukar kebudayaan dalam rangka memperkaya kebudayaan daerah.
Sister City (Mitra Kota) Kota Bandung
Kota Bandung memiliki 25 sister city. Jumlah ini menempatkan Kota Bandung sebagai kota dengan jumlah sister city terbanyak nomor dua setelah Jakarta dengan total 49 sister city. Kota yang menjadi sister city Kota Bandung antara lain [3]:
Fort Worth, Texas, United States
Miami, Florida, United States
Las Vegas, Nevada, United States
Nelspruit, South Africa
Tshwane, South Africa
Kuantan, Malaysia
Seremban, Malaysia
Petaling Jaya, Malaysia
Bari, Italy
Klagenfurt, Austria
Cebu City, Philippines
Braunschweig, Germany
Udon Thani, Thailand
Bangalore, India
Pekanbaru, Indonesia
Manado, Indonesia
Maribor, Slovenia
Topolcianky, Slovak Republic
Hamamatsu, Japan
Suwon, South Korea
Liuzhou, China
Hangzhou, China
Yingkou, China
Almaty, Kazakhstan
Mandalay, Burma
Monumen Sister City di Kota Bandung
Dari 25 kota yang menjadi sister city, terdapat 4 monumen sister city yang menjadi simbol kerja sama Kota Bandung dengan mitra kotanya: Braunschweig, Fort Worth, Suwon, dan Liuzhou.
- Monumen Sister City Liuzhou

Liuzhou merupakan sebuah kota di Cina yang terletak di bagian timur. Tepatnya di Region Otonomi Guangxi. Liuzhou terletak di aliran Sungai Liu, terletak 255 km dari Nanning, ibukota propinsi. Liuzhou terletak 3.535 km dari Beijing, 2.033 km dari Shanghai dan 727 km dari Hong Kong . Liuzhou merupakan kota pertama yang dilewati sungai Liu yang memiliki air sangat bersih. Tradisi berenang di sungai Liu menjadi tradisi bagi kota ini. Liuzhou memiliki populasi 3.758.700 jiwa (sensus 2010), dengan luas wilayahnya 18.677 km2. Kepadatan penduduk kota Liuzhou sekitar 200 jiwa/km2 [4].
Pemerintah Kota Bandung menjalin hubungan sister city (kota bersaudara) dengan dua kota dari negara RRC, yaitu Kota Liuzhou Provinsi Guang Xi dan Kota Yingkau Provinsi Lioning, ditandai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di Plaza Monumen Bandung Lautan Api (BLA) atau Taman Asia-Afrika Tegallega, Kamis (21/09/2006). Penandatangan MoU, masing-masing dilakukan oleh Walikota Bandung Dada Rosada , Wakil Walikota Liuzhou, Mrs. Wen Hequn dan Wakil Walikota Yingkou, Mr. Hao Qinghui [5].
Tidak diketahui secara pasti meliputi bidang apa saja kerja sama yang dilakukan oleh pihak Liuzhou dan Yingkau dengan Kota Bandung. Satu hal lagi yang cukup menarik adalah tidak adanya monumen sister city Yingkau, padahal penandatanganan MoU Yingkau bersamaan dengan penandatanganan MoU Liuzhou.
Monumen ini dapat kita temukan di simpang Jalan Tamansari dan Jalan Wastukencana.
- Monumen Sister City Braunschweig

Braunschweig adalah kota terbesar kedua di Niedersachsen, berpenduduk sekitar 250 ribu jiwa. Di Braunschweig terdapat banyak lembaga-lembaga penelitian nasional, bahkan menurut survei yang baru, daerah Braunschweig dan sekitarnya mempunyai pengeluaran per kapita terbesar untuk Eropa dalam hal penelitian. Universitas teknik tertua di Jerman juga terletak di kota ini dan Carl Friedrich Gauss juga lahir di sini. Selain itu terdapat industri automobil dan penunjangnya [6]. Braunschweig memiliki luas wilayah 192.13 km2 , dengan jumlah penduduk sebanyak 243.829 jiwa [8].
Pada tanggal 24 Mei 1960 di Museum Kota Braunschweig dalam upacara khusus diresmikan persahabatan antara kota Braunschweig dan Bandung yang ditandai dengan penandatanganan Piagam Ikatan Persahabatan Bandung – Braunschweig, dari Pihak Indonesia diwakili oleh Duta Besar RI, Dr. Zairin Zain dan dari pihak Jerman diwakili oleh Hans Gunther Weber (Direktur Kota) dan Oberburgermeister (Walikota Braunschweig) Ny. Martha Fuchs. Piagam Persahabatan itu baru disempurnakan setelah ditandatangani oleh Walikota Bandung Bapak R. Priatnakusumah disaksikan oleh 300 orang tokoh-tokoh Bandung serta utusan Braunschweig Prof. Dr. George Eckert, pada tanggal 2 Juni 1960 di Bandung [6].
Kerjasama Braunschweig ini, merupakan kerjasama yang paling lama di Indonesia. Bidang kerjasama meliputi ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertukaran pemuda, pelatihan, kesenian dan olahraga. Titik berat pada bidang sosial budaya, pelatihan dan pertukaran pemuda [7].
Monumen ini dapat kita temukan di simpang Jalan Riau dan Jalan Wastukencana.
- Monumen Sister City Forth Worth

Fort Worth merupakan kota terbesar ke-16 di Amerika Serikat dan merupakan kota terbesar ke-5 di negara bagian Texas. Kota ini memiliki luas wilayah 904.4 km2, jumlah populasi 777.992 jiwa, dengan kepadatan 835.2/km2[9].
Berawal dari saran Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi yang juga menjabat Direktur Utama IPTN, mengharapkan untuk menjalin sister city antara Kota Bandung dengan Kota Fort Worth Texas, Amerika serikat. Dasar kerjasama mitra kota ini dilatarbelakangi oleh kerjasama IPTN dengan Pabrik Helicopter BELL. Penandatangan MoU Mitra Kota antara Kotamadya Bandung dengan Kota Fort Worth dilaksanakan pada tanggal 2 April 1990 oleh Walikota Bandung, Ateng Wahyudi, dan Walikota Fort Worth, Bob Bolen [10].
Kerjasama antara Bandung-Forth Worth meliputi bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang pelatihan, bidang kesenian, pertukaran pemuda dan sosial budaya [11].
Monumen ini dapat kita temukan di simpang Jalan Purnawarman dan Jalan Wastukencana.
- Monumen Sister City Suwon

Suwon merupakan sebuah kota yang terletak di bagian barat dari negara Korea Selatan, tepatnya di Provinsi Gyeonggi-do, dan hanya berjarak 30 km dari Seoul. Kota Suwon memiliki kebudayaan yang unik dan mempunyai obyek-obyek wisata yang indah. Pada tahun 2002, Kota Suwon menjadi salah satu tuan rumah diselenggarakannya turnamen akbar Piala Dunia Korea-Jepang [12]. Kota dengan luas 121.1 km2 dan jumlah populasi 1.160.062 jiwa ini merupakan salah satu kota pendidikan utama di Korea Selatan. Tercatat ada 14 universitas terdapat di kota ini [13].
Inisiatif untuk menjadi sister city berawal dari Pemerintahan Kota Suwon yang berkeinginan mengadakan kerja sama dengan Kotamadya Bandung, yang disanpaikan melalui kedutaan Besar RI di Seoul dan Dirjen HELN Departemen Luar Negeri untuk disampaikan kepada Menteri Luar Negeri RI [14]. Kerja sama antara Kota Bandung dengan Kota Suwon, Korea Selatan ditandatangani tanggal 27 Agustus 1997. Kerja sama tersebut meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesenian dan olahraga [15].
Monumen ini dapat kita temukan di simpang Jalan Jawa dan Jalan Merdeka.
Sumber:
[1] http://kakniam.wordpress.com/2011/01/10/analisis-kegagalan-pembentukan-sister-city/
[2] http://bulletin.penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=260
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_twin_towns_and_sister_cities_in_Indonesia
[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Liuzhou
[5] http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=663
[6] http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=660
[7] http://news.detik.com/read/2008/08/22/130551/992755/486/inilah-5-kota-sister-city-kota-bandung
[8] http://en.wikipedia.org/wiki/Braunschweig
[9] http://en.wikipedia.org/wiki/Fort_Worth,_Texas
[10] http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=661
[11] http://news.detik.com/read/2008/08/22/130551/992755/486/inilah-5-kota-sister-city-kota-bandung
[12] http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=662
[13] http://en.wikipedia.org/wiki/Suwon
[14] http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=662
[15] http://news.detik.com/read/2008/08/22/130551/992755/486/inilah-5-kota-sister-city-kota-bandung
Ditulis juga di http://aryawasho.wordpress.com/2013/09/12/mengenal-lebih-dekat-4-monumen-sister-city-di-kota-bandung/
informatif sekali, sudah cukup lama saya penasaran dengan monumen sister city ini, sering lewat tapi ga paham 😛