Richard Leonard Arnold Schoemaker

Oleh : R.Indra Pratama (@omindrapratama)

Dalam konteks sejarah dan arsitektur kota Bandung, nama Schoemaker merupakan nama yang cukup luas dikenal. Tercatat ada dua nama yang menonjol dari keluarga ini, Charles Prosper Wolff Schoemaker (Banyubiru, 1882 – Bandung , 1949) dan Richard Leonard Arnold Schoemaker ( Roermond, 1886 – Saschenhausen, 1942).

Kali ini saya akan coba bercerita tentang Richard, yang menurut saya, memiliki kisah hidup lebih dramatis.
Richard Leonard Arnold Schoemaker adalah anak bungsu dari pasangan Jan Prosper Schoemaker dan Josephine Charlotte Wolff. Anak pertama adalah Maria Suzanna Arnolda (1880), dan yang kedua adalah Wolff.

Tahun 1905, saat Wolff berangkat ke Hindia-Belanda untuk tugas militer, Richard baru masuk ke Koninklijke Militaire Academie di Breda dan ditempatkan sebagai kadet di Corps of Military Engineering, seperti halnya Wolff. Richard dikenal sangat aktif di berbagai kegiatan, seperti dalam olahraga anggar, mendayung dan menembak. Juga sempat menjadi ketua senat di akademi.

Sesaat setelah lulus dari akademi, Richard ditawari untuk menjadi salah satu atlit anggar Belanda di Olimpiade ke VI di London, 27 April – 31 Oktober 1908. Ia akhirnya berlaga di nomor Man’s Sabre Individual, namun hanya lolos hingga babak kedua. Di tahun yang sama ia dilantik menjadi letnan dua dan dioperasikan di Hindia Belanda.

Di Hindia Belanda inilah skill arsitektur Richard mulai menampakkan hasil. Ia dipercaya mendesain beberapa proyek bangunan, baik oleh pihak militer, pemerintah maupun swasta. Diantaranya adalah Gedung kantor di Jl.Braga, yang nantinya dikenal sebagai kantor N.V. Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (1913), Gedung Sabau / Department van Oorlog (1915), Paleis van leger Commandant (1916-1918), Hogere Burgerschool (1916), dan Gedung N.V. Oliefabrieken Insulinde yang dikerjakan bersama Wolff, yang juga banyak merancang bangunan-bangunan yang menjadi landmark kota Bandung.

Pada bulan September 1920 Richard diangkat menjadi guru besar dalam bidang Arsitektur (Bouwkunde – Ilmu Bangunan) di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS, kini Institut Teknologi Bandung). Namun beberapa saat setelah itu, ia harus kembali berdinas di Belanda, karena Perang Dunia ke-1 telah usai. Kuliah yang harusnya Richard pegang, digantikan oleh Wolff. Semenjak itu, Richard beberapa kali bolak-balik Hindia-Belanda –Belanda. Pada tahun 1922 ia juga sempat merancang sebuah bangunan yang menjadi magnum opus nya, yaitu Villa Merah.

Tahun 1924, Richard memutuskan menetap di Belanda setelah dianugerahi gelar guru besar jurusan Arsitektur oleh Universitas Delft pada 17 Mei. Posisi guru besar yang lowong di THS Bandung diambil alih oleh Wolff. Richard pun lalu aktif dalam pembangunan beberapa barak militer di Belanda Selatan, dan menjadi salah satu anggota Dewan Perhimpunan di De Nederlandsche Padvinders (NPV) alias Kepanduan Belanda.

Bersamaan dengan meletusnya Perang Dunia ke-II, Richard pun terlibat aktif lagi dalam militer, namun tidak lama, Belanda menyerah kepada pasukan Nazi Jerman, tepatnya di Mei 1940. Richard tidak tinggal diam, ia pun membentuk milisi bawah tanah kecil yang memiliki misi membuat sabotase-sabotase kecil terhadap pasukan Jerman. Grup milisi Richard kemudian bertambah besar dengan bergabungnya mereka dengan grup milisi serupa yang dipimpin seorang profesor Geologi Sejarah dan Palaentologi, juga dari Universitas Delft, Johannes Antonius Alphonsus (Jan) Mekel.

Pola milisi mereka sebenarnya tidaklah efektif, rata-rata anggotanya adalah para eks militer dan kebanyakan adalah para pelajar. Dalam perkembangannya, Grup Richard dan Jan Mekel memiliki misi untuk membangun depot amunisi dan berusaha mengadakan kontak dengan Inggris, yang masih ada dalam kondisi aman dan kuat, namun usaha-usaha mereka selalu gagal. Hingga pada suatu saat mereka berhasil membangun koneksi dengan the Ordedienst (the OD), sebuah grup gabungan para milisi, namun dengan lebih banyak anggota militer berpengalaman yang didirikan oleh Letnan Kolonel Johan Westerveld. Pasukan Jerman sempat kewalahan dengan banyaknya aksi-aksi independen dari milisi-milisi ini, hingga mereka memburu grup-grup ini dengan serius.

Didahului oleh aksi pengkhianatan, akhirnya Richard tertangkap pada tanggal 2 Mei 1941. Pihak Jerman menuduh Richard sebagai pemimpin dari the OD, sehingga Richard pun mendapat perlakuan “istimewa”, ia sempat mendekam di penjara Scheveningen, sebelum dipindahkan ke Durchgangslager (Kamp Konsentrasi) di Amersfoot. Dalam pengadilan oleh Jerman, Richard dikenai pasal tentang spionase, kepemilikan senjata, dan keanggotaan organisasi rahasia penentang Third Reich.

Tanggal 11 April 1942, vonis pun datang, 71 terdakwa mendapat hukuman mati. 8 diantaranya dari milisi Richard dan Jan Mekel, termasuk mereka berdua. Bersama itu juga divonis mati Pierre Marie Robert Versteegh, atlit berkuda Belanda kelahiran Sragen, Jawa Tengah yang meraih perunggu di Olimpiade 1928 dan Jan Woltjer, putra dari Prof. Dr. Herman Robert Woltjer, rektor kesebelas THS Bandung (menjabat pada periode 18 Juli 1938-28 Juli 1939).

Mereka pun dibawa oleh truk Nazi menuju kamp Sascsenhausen, Jerman pada 1 Mei 1942, sempat menginap di Berlin pada tanggal 2 Mei. Subuh tanggal 3 Mei 1942, para terpidana dibawa menuju Schiesstand (tempat eksekusi tembak mati) dan dieksekusi mati, termasuk Richard Leonard Wolff Schoemaker.

Sumber :

Bijkerk, Tony. 1994. Just a Name. Dalam Journal of Olympic History Volume 2, Nomor 3, Hlm 27.

Nas, Peter J.M (ed.). 2009. Masa Lalu dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia. Gramedia : Jakarta.

Sport Reference LLC. Richard Schoemaker. Diakses via (http://www.sports-reference.com/olympics/athletes/sc/richard-schoemaker-1.html)

Keterangan Hugo de Man pada http://delft.kijkt.nl/. Diakses via (http://delft.kijkt.nl/homepage/show/pagina.php?paginaid=291270)

Iklan

Satu pemikiran pada “Richard Leonard Arnold Schoemaker

  1. Ping balik: Akhir Tragis Mentor Putera Sang Fajar | Dunia Aleut!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s