Oleh : Dinda Ahlul Latifah (@propesordinda)
Assalamu’alaikum Wr Wb
Hay, para penjelajah bumi,aku mau berbagi kisah perjalananku, kisah sepatu jalangku, dan kisah teman-teman hebatku saat kami “memperkosa” keeksotisan Ci Kapundung. Selamat berpetualang !.
Pada tanggal 1 Juli lalu,kami semua para pegiat Aleut atau Aleutians, atau aku lebih sukamenyebut Aleut Rangers, dengan penuh semangat menjelajahi keeksotisan Sungai Ci Kapundung. Kami semua berkumpul jam 7.30 di markas besar atau sekretariat Komunitas Aleut. Tapi berhubung keadaan lalu lintas Bandung yang macet, jadinya semua Aleut Ranger a.k.a Aleutians yang siap ngaleut baru bisa berangkat sekitar pukul 8.30. Ngaret 1 jam?, itu presentasi menakjubkan untuk ukuran orang Indonesia yang akan pergi menjelajah tanpa dibayar, tapi kami semua tahu kami akan dapat bayaran lebih dari materi yaitu PENGALAMAN & KEPUASAN BERPETUALANG ;).
(nah itu potret wajah Ci Kapundung dalam awal perjalanan kami memperkosa keeksotisan sungai yang sudah tidak perawan lagi ini)
Kami semua para pegiat Aleut alias Aleutians alias Aleut Rangers sangat bersemangat sekali pagi itu. Matahari seakan ikut mendukung kegiatan jelajah sungai kami, sangat cerah dan hangat, tersenyum pada kami seakan berkata “Semangat Kaka!”. Sepanjang perjalanan kami tidak henti berceloteh, bergurau, dan berfoto. Jujur saja saat itu saya merasa seperti Dora The Explorer, namun saya tidak butuh peta untuk berpetualang, karena alam punya kompas dan petanya sendiri jika kita menikmatinya.
(nah inilah kenapa Sungai Ci Kapundung dibilang tidak perawan lagi, karena sudah tercemari oleh berbagai sampah dan limbah. Prihatin kan?. Sungai Amazon-nya Jawa Barat malah dipenuhi sampah dan limbah. Jangan tanya didalamnya ada buaya atau anakonda apa tidak, kalau ada mana mau kami nyebur kedalamnya)
(kami meneruskan perjalanan petualangan kami lewat jalur darat dulu, melewati bukit-bukit dan perkampungan warga. Semakin siang matahari semakin berkobar, keringat kami semakin deras sama seperti semangat kami yang tak pernah terkuras. Akhirnya kami sampai pada salah satu terowongan ,terowongan sepanjang sekitar 10-15 meter, saya tidak tahu persis berapa panjangnya, soalnya saya tidak bawa penggaris untuk sekedar mengukur panjang terowongan.)
kami para Aleut Ranger sangat antusias untuk menelusuri terowongan sungai itu, sorakan para Aleut Ranger yang memutuskan untuk tidak nyemplung membuat kami semakin semangat, yah betul sih adegan itu mirip-mirip salah satu challenge dalam Be A Man ;)) meskipun cuma sebagian yang nyemplung dan masuk terowongan tapi adrenalin cukup terpacu saat masuk kedalam terowongan yang gelap dan tanpa lampu itu.
(Waktu masuk terowongan saya sempat rekam dengan video recorder, cuma gelap sih, terus aplotnya bakal lama.heheheh)
Saya baru pertama kali masuk terowongan sungai, saya membuka sepatu saya dan nyeker masuk, tidak peduli kotor atau basah, karena berani kotor itu baik. Didalam terowongan kami semua mengalami kendala,apalagi buat para Aleut Ranger yang nyeker, bebatuan itu membuat kaki kami sakiiiiiiiit sekali. Apalagi medan gua yang sempit dan gelap, penuh sarang laba-laba. Persis salah satu adegan dalam film Anaconda. That was an amazing moment!.
Akhirnya setelah pergulatan dengan monster “gelap” dan monster “batu” dalam terowongan,para Aleut Ranger selamat sampai keluar terowongan. Kami pun disambut dengan sorak sorai Aleutian lain yang sudah menunggu di pintu keluar terowongan. Alhamdullilaaaaah ;).
Setelah berpetualangan dalam terowongan kami pun menemui WATERVANG!! .
jadi watervang itu fungsinya buat memecah aliran air sungai.gituuuuuuuuuh ;)).
Nah, perjalanan petualangan kami kecubek-kecubek Ci Kapundung belum berakhir sampai disitu, KARENAAAAAAA PETUALANGAN YANG SEBENERNYA BARU DIMULAI ;))) jreng!jreng!.
Kami semua memutuskan untuk menyebrangi dan langsung melawan arus Ci Kapundung yang saat itu untungnya lumayan woles dan kalem. Kami semua menceburkan diri kesana!. Dan saya sangat bangga sekali sebagai orang Bandung (eh orang Lembang ketang saya mah) bisa langsung pedekate sama Ci Kapundung yang merupakan The King of River ini. (Eh bentar kalo King, kenapa Cikapundung bisa gak perawan lagi?. Oke saya salah nyambungin topik, maaf!. ). BACK TO THE CI KAPUNDUNG!.
Kalian tahu kan kaya gimana keadaan Ci Kapundung?. Yup! airnya terkontaminasi oleh berbagai zat dan partikel duniawi. Karena saya bukan orang kimia dan iisika, saya ga sempat meneliti dulu zat apa saja yang mengkontaminasi Ci Kapundung kami itu. Namun katanya, keadaan Ci Kapundung dikategorikan masih lumayan bersih. Ya memang sih ternyata sampah-sampahnya tidak terlalu membeludak,dan keadaan airnya masih tergolong tidak terlalu cubluk. Cuma tetap aja kan kita gatau orang ngapain aja disana.
Nah, medan dan keadaan bebatuan sungai yang cukup ekstrim dan licin membuat para Aleutian tergelincir dan terkejebur alias tikusruk. Saya pun merasakan sendiri bagaimana mantapnya ciuman batu Ci Kapundung yang bikin linu dan bonyok lutut ;3. Semuanya basah semuanya jibrug, semuanya senang ;3.
Jujur baru pertama kali saya menkeceburkan diri ke dalam sungai, sungai yang dijadikan sebagai tempat pembuangan!. Itu artinya saya, dan kami semua para Aleutian, merelakan dan menumbalkan diri untuk bersatu dengan sisa-sisa pembuangan, namun itu kami lakukan karna kami sayang Ci Kapundung, kami peduli dan kami kepo ingin mengenal lebih dekat Ci Kapundung tuh gimana sih orangnya, gituh!.
Perjuangan kami dalam berjalan menelusuri arus Ci Kapundung bisa dibilang cukup lancar, meskipun diwarnai insiden kecebur yang bikin ngakak saat melewati beberapa medan terjal dengan arus yang cukup besar kami semua saling membantu dan bekerja sama. Gilaaaa! ini keren abis, disaat banyak para pemuda bandung yang jalan-jalan ngalay ke mall,atau masih bergelut dengan selimut dan kasur, kami justru rela pedekate dan “memperkosa” keeksotisan Sungai Ci Kapundung!.
Akhirnya, arus dan medan Ci Kapundung berhasil kami taklukan!. Kami Menaaang!. Kami berhasil menepi ke daratan!. Kami lolos dari kejaran lele koneng ;3. Nah kebayang kan kalau di Ci Kapundung ada buaya atau anakonda -nya, perjuangan kami menuju daratan akan semakin ekstrim dan fearfull!. Alhamdullilaaah selamat meskipun basah semua ;3.
=======================================================================
Nah ini cuplikan poto-poto kami, Aleutians alias pegiat Aleut alias Aleut Rangers. Stamina kami masih kuat!, kami masih tangguuuh, karena perjalanan kami masih belum selesai ;3 Selamat menikmati pesona Ci Kapundung, selamat menikmati pesona kami ;)).
========================================================================
CURUG DAGO,prasasti.
Kami melanjutkan petualangan kami ke Curug Dago, tepatnya ke sebuah prasasti yang terdapat disana. Untuk menuju air terjun dan prasasti itu kami harus menuruni tangga, turunnya sih tinggal blek tapi naeknya cooooy ;3.
Nah, keadaan air terjun di Curug Dago ini memang tak seindah “Air Terjun” Niagara di DUFAN, ;(( . Oke, dan dalam perjalanan menuju Curug Dago kami menemukan hal yang menakjubkan, benda hidup yang tak bisa dibawa pulang. Dan mereka adalah…
Dua personil junior baru Aleut Rangers yang kami temukan sedang menjelajah juga, mereka ini kakak-adik, namanya Teguh & Emir. Keduanya cakep kan?. Nah adek adek kalau sudah besar jangan jadi personil boyben, jadi personil Aleut sejati aja yah ;3.
Itu adalah batu prasasti-nya. Saya sendiri ga begitu tahu itu prasasti apa, karena keasyikan jepret sana sini, hihihi.
Oke mari kita menikmati pesona alam Curug Dago,dan pesona para Aleutian sebagai bonus super ;3.
Original Post : http://dindatheexplorer.blogspot.com/2012/07/memperkosa-ke-exotisan-cikapundung.html