Tag: Warung Bandrek

Catatan Perjalanan: Ngaleut Merakdampit

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh)

https://4.bp.blogspot.com/-G0VHGPo81F8/WPnZJfTl03I/AAAAAAAABvg/IGgsZQpwK_kRKmk-so2t4St1xXLUaEYvgCLcB/s1600/1.JPG

Sekali waktu saya pernah naik ke bukit Batu Taréngtong di daerah Merakadampit. Bukit yang mahiwal jika dibandingkan dengan perbukitan yang ada di sekelilingnya. Meski sama-sama ditanami palawija dan tanaman bumbu, namun di bukit tersebut banyak terdapat bebatuan. Minggu, 9 April 2017, bersama rombongan yang agak banyak dari Komunitas Aleut, saya kembali ke bukit tersebut.

Perjalanan seperti biasa dimulai dari Kedai Preanger, Buahbatu. Tujuan pertama adalah Baru Ajax, bekas peternakan dan sentra susu sapi di daerah Lembang, kepunyaan P.A. Ursone—pendatang berkewarganegaraan Italia. Sentra susu sapi ini terkait erat dengan Bandung Milk Centre yang pusatnya berada di Jalan Aceh, tak jauh dari Masjid Al-Ukhuwah.

Setelah P.A. Ursone dan istrinya meninggal, kepemilikan aset yang berupa tanah dan bangunan, menjadi sengketa antara keturunan P.A. Ursone, keturunan orang kepercayaan P.A. Ursone, dan keturunan kerabat istri P.A. Ursone. Informasi ini saya dapatkan dari salah seorang cicit P.A. Ursone yang tinggal di bilangan jalan dengan nama kedokteran. Continue reading

Cadas Gedogan atau Tebing Keraton

Sebetulnya ini tulisan yang sudah agak telat. Telat, karena kemeriahan objek yang akan saya tulis ini sudah agak berkurang dibanding beberapa bulan sebelumnya. Telat juga karena saya baru menuliskannya dua bulan setelah berkunjung (lagi) ke sana.

Entah bagaimana mulanya, tiba-tiba saja di Bandung hadir satu objek wisata baru yang dinamakan Tebing Keraton. Saat pertama melihat fotonya yang diunggah seseorang, saya dapat langsung mengenali lokasi itu, bahkan termasuk cukup akrab dengan pemandangan dalam foto itu karena sejak tahun 2006 cukup sering melewati dan mampir ke lokasi itu. Tapi nama Tebing Keraton memang asing di telinga saya. Karena itu sebelum memastikan bahwa pemandangan dalam foto benar-benar sama dengan pemandangan yang sering saya lihat, saya masih harus membandingkan lagi dengan memeriksa banyak foto yang diunggah orang di media-media sosial.

Keramaian Tebing Keraton berlangsung selama beberapa bulan, hampir setiap hari ada saja yang posting foto pemandangan tebing ini, baik sebagai objek utama ataupun sebagai latar belakang para pengunjungnya. Pemandangannya rata-rata sama, lembah berbukit-bukit di bawah tebing dengan pepohononan yang memenuhi seluruh area, tak jarang pula dengan tambahan kabut yang cukup tebal memenuhi seluruh bidang foto. Para pengunjung sengaja datang pagi-pagi sekali atau menjelang sore untuk mendapatkan suasana ini. Memang tampak indah.

Tebing-2

Ada juga yang menyebutkan keberadaan petilasan seorang Prabu di bawah tebing, dekat lokasi Gadogan (Gedogan) Kuda dan Curug Ci Kiih Kuda. Gadogan Kuda adalah tempat menambatkan kuda-kuda kerajaan halus itu.

Continue reading

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑