Oleh: Hendi “Akay” Abdurahman (@akayberkoar)

Malam kian larut saat Agus, Tegar, Windy dan Upi memberikan senyumnya ketika melihat saya memarkirkan motor dan hendak menghampiri mereka. Sedangkan saya, dan juga beberapa kawan lainnya yang mulai berdatangan satu per satu, memasang raut wajah lelah. Namun, tetap dengan senyum manis yang tak mau kalah.

“Wih… anu nggeus ti Citambur,” sapa Agus.

“Laleuleus, euy,” saya menimpali.

Tanpa permisi saya menerobos masuk ke sudut ruangan kedai kopi yang sekaligus menjadi base camp Komunitas Aleut itu untuk menyimpan barang-barang bawaan. Setelah barang bawaan tersimpan, saya bergabung bersama mereka untuk ngobrol sambil menahan rasa lelah.

Saya mesti bersyukur tiba di Jalan Solontongan 20-D, Buah Batu, dengan sambutan senyum mereka. Setengah jam kemudian, saya gandakan rasa syukur itu setelah melihat postingan instagram Dudi Sugandi. Tidak seperti biasanya, kali ini postingan terakhir yang saya dapati darinya bukan tentang panorama keindahan alam atau lanskap perkotaan, melainkan tentang sebuah kecelakaan bus pariwisata di daerah yang sebelumnya saya lewati; Ciwidey. Beruntung di waktu kejadian saya sudah sampai sini, saya berkata dalam hati. Continue reading