Tag: Negara Pasundan

Perkebunan Kertamanah yang Kembali Hidup

Muka Kertamanah 1949.png

Pabrik Kertamanah 1949 (Arsip foto HA. J. JonkerSecretary of Economic Affairs J. Van Baalen)

Oleh: Vecco Suryahadi (@veccosuryahadi)

Pada tahun 1949, pabrik dan perkebunan di Kertamanah terlihat sibuk dan ramai. Lebih dari 400 orang berkumpul di halaman pabrik. Banyak mobil dan kereta kuda terlihat nangkring di halaman Pabrik Teh Kertamanah. Perkebunan Kertamanah terlihat hidup kembali.

Kenapa disebut hidup kembali? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita mundur mulai dari era pendudukan Jepang di Hindia Belanda atau sekitar 6-7 tahun lalu. Continue reading

Mang Karta dan Kegagalan Negara Pasundan Jilid Pertama

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh)

Tarik menarik kepentingan antara Republik Indonesia dan Belanda di sekitar revolusi kemerdekaan sempat melahirkan beberapa negara “boneka”. Dengan kekuatan modalnya, Belanda mencoba menggembosi kekuatan Republik Indonesia yang baru lahir.

Di Jawa Barat, pada April 1948 lahir Negara Pasundan. Negara ini sejatinya adalah percobaan kedua Belanda setelah Negara Pasundan jilid 1 yang didirikan oleh Partai Rakyat Pasundan pada 1947 gagal. Kedua negara yang pembentukannya didukung oleh Belanda ini berusia pendek, seiring dengan perkembangan diplomasi, perang, dan sikap rakyat Pasundan yang mayoritas menolak negara tersebut.

Berbagai peristiwa politik dan konflik fisik yang membuat Republik Indonesia menjadi lemah, kemudian mendorong lahirnya Negara Pasundan. Jadi penting juga digarisbawahi kemunculan dua jilid Negara Pasundan ini, termasuk negara-negara yang lain di deaerah lain Indonesia, tidak melulu hanya karena disponsori atau diongkosi Belanda. Ada dinamika internal, baik di tingkat nasional maupun lokal, yang memperumit persoalan.

Di Jawa Barat, menurut catatan Lindayanti dalam “Negara Pasundan Tahun 1947: Uji Coba Ide Politik Federal di Jawa Barat” (Jurnal Masyarakat Sejarawan Indonesia), terjadi beberapa pergolakan rakyat yang bersifat kedaerahan, di antaranya terjadi di Banten, Karawang, Tangerang, dan Cirebon. Umumnya mereka menentang pejabat pemerintah yang berasal dari luar daerahnya sendiri. Continue reading

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑