Pernik KAA 2015

Pernik KAA 2015; Serba-serbi Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika 1955. Catatan Liputan Komunitas Aleut! Penyunting: Ridwan Hutagalung Nugent dalam bukunya Creative History (1967) menjawab pertanyaan mengapa kita perlu mempelajari sejarah dari dua segi, yaitu bagaimana sejarah itu dapat menolong kita untuk hidup dan bagaimana sejarah itu dapat menolong kita menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk menjawab pertanyaan … Lanjutkan membaca Pernik KAA 2015

Bangunan Swarha

Bangunan ini berada di Jl. Asia-Afrika, beroperasi sebagai hotel sekitar awal 1950-an. Pada saat perhelatan Konferensi Asia-Afrika 1955, gedung ini digunakan sebagai tempat menginap para kuli tinta. Setelah sekitar satu dekade beroperasi, hotel ini kemudian tutup. Lantai dasar bangunan ini masih digunakan untuk berjualan kain, sedangkan 4 lantai ke atasnya dibiarkan kosong begitu saja. Sempat … Lanjutkan membaca Bangunan Swarha

Sapeuting di Hotěl Homann

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) Mondok di hotěl geděnu munggaran těhbaheula basa diajakan ku jenatna lanceuk nu panggeděna, harita meuting těh di Hotěl Hyatt nu di Jl. Sumatěra. Ari kitu těa mah lanceuk geus apal, yěn kuring mah apan satadina gěurang lembur, jadi bororaah sok mondok di hotel gedě, dalah di hotěl leutik gě can … Lanjutkan membaca Sapeuting di Hotěl Homann

Gedung Merdeka

Pada penutupan Konferensi Asia Afrika tanggal 24 April 1955, Presiden Sukarno memberikan nama baru bagi gedung Societeit Concordia, yaitu Gedung Merdeka. Sudah satu minggu sejak tanggal 18 April, Societeit Concordia dijadikan tempat konferensi negara-negara Asia-Afrika. Semangat menuju kemerdekaan bangsa-bangsa adalah hasil utama konferensi ini yang dituangkan dalam The Final Communique of the Asian-African Conference, salah … Lanjutkan membaca Gedung Merdeka