Oleh: Vecco Suryahadi Saputro (@veccosuryahadi)
Saya kira buku adalah candu tersendiri untuk beberapa orang. Awalnya, hanya beli satu atau dua buku karena rasa penasaran. Setelah menamatkan buku tersebut, muncul keinginan untuk memiliki buku serupa atau sejenis. Rasa keinginan tersebut seperti rasa haus saat berpuasa. Mungkin itulah yang dirasakan Haryoto Kunto saat terjun di dunia buku. Tapi, itu hanya dugaan saya saja.
Setelah menduga – duga kebiasaan Haryoto Kunto mengoleksi buku cukup lama, akhirnya ada satu lorong cahaya yang bisa menjawab dugaan saya. Lorong tersebut muncul saat Komunitas Aleut berhasil mengunjungi perpustakaan pribadi Haryoto Kunto dan mengobrol ringan dengan Bu Etty, istri Haryoto Kunto.
Berdasarkan cerita dari Bu Etty, saya mengetahui bahwa Haryoto Kunto sudah mengenal dan mengoleksi buku sejak bersekolah tingkat dasar. Saat itu, beliau sering membawa buku kemanapun ia berada. Bahkan pernah suatu ketika, Haryoto Kunto kecil bermain kelereng sambil membaca buku yang diapit di ketiak. Continue reading