Tag: dhobi ghat

Yang Belum Kering di Kampung Dobi

kampung dobi celana

Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip)

Hampir tiap subuh, selama bertahun-tahun, ibu saya mencuci pakaian kami sekeluarga dengan tangannya, dengan berjongkok. Air cucian bikin kakinya pecah-pecah. Ibu saya mulai tak kuat berlama-lama jongkok. Mesin cuci merk Korea bekas kemudian hadir di rumah kami.

Meski enggak sampai meruntuhkan budaya patriarkis, setidaknya ia meringankan beban kerja domestik ibu saya. Mesin cuci, seperti mesin lainnya, datang bak juru selamat, menawarkan jalan yang lebih baik dan menyisakan kita pada romantisasi akan hari-hari lalu sebelum ia ada. Bunyi sikatan pada cucian, yang konstan, melodis dan menenangkan berganti jadi deru mekanis yang membosankan.

Mesin cuci adalah ia yang bertanggung jawab mematikan sebuah binatu komunal di satu kampung di Kebon Kawung. Seperti Kebon Kawung yang sekarang cuma ada satu dua pohon arennya, Kampung Dobi hanya tinggal nama, ditinggal para dobi, atau tukang cuci, yang sudah terlalu kemarin untuk bersaing melawan mesin. Sama nasibnya seperti sumber air di sana yang bernama Ciguriang, yang mungkin sudah ditinggal pergi sang guriang, atau penunggunya, karena makin seret.

Menyusur Kampung Dobi, Memeras yang Terkenang

Kampung Dobi menjadi tema ngaleut Minggu ini (9/12). Titik kumpul di Stasiun Bandung.

Continue reading

Serupa tapi Tak Sama: Dhobi Ghat (Mumbai) & Kampung Dobi (Bandung)

Oleh: Gina Azriana (@GiNa_AzriaNa_Na)

Mencuci merupakan suatu kegiatan yang sederhana Mencuci dapat dilakukan di rumah atau di tempat terbuka seperti di kali atau di sungai. Siapa menyangka, dari kegiatan mencuci tersebut justru dimanfaatkan sebagian orang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Adalah Dhobi Ghat, salah satu tempat mencuci terbuka di Mumbai, India.

14494652_10202350190592752_1325656387439288677_n
Dhobi Ghat, Mumbai, India. Tempat pencucian terbuka yang menjadi daya tarik bagi wisatawan asing di India. (www.worldcrunch.com)

Pusat pencucian terbuka. Kalian jangan membayangkan cucian sedikit dengan satu atau dua orang saja yang melakukannya. Tidak.

Bayangkan saja, ada beberapa daerah yang sengaja dibuat untuk memudahkan setiap orang dalam mencuci. Setiap orang berada dalam sekat – sekat yang dipisahkan dengan sebuah tembok batu berbentuk persegi empat . Di dalamnya disediakan bak pencuci yang terbuat dari batu serta beberapa batang sabun untuk mencuci. Tidak ada mesin cuci disini. Semua dilakukan dengan tangan. “Mesin cuci manusia” mungkin kita bisa membayangkannya seperti itu. Kegiatan mencuci di sini, tidak sama dengan kegiatan mencuci modern yang saat ini dapat kita lihat di mana – mana. Cara mereka mencuci pun berbeda.

Di pagi hari, mereka sudah bersiap di tempat mereka masing – masing, cucian yang datang pun bukan merupakan cucian mereka sendiri, melainkan cucian yang memang merupakan pesanan dari seluruh pelosok india. Tak jarang, cucian berasal dari rumah – rumah atau penginapan serta hotel. Setiap orang yang mencuci melakukan pekerjannya sebagai buruh cuci, satu orang dapat mengerjakan berpuluh – puluh cucian. Continue reading

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑