Schiller dan Taman Jomblo yang Medioker

Oleh: Zen RS (@zenrs)

Tanpa sengaja berkunjung ke Taman Schiller, taman kecil di depan sebuah kampus seni di Wina.

Salah satu yang menyenangkan dari Praha dan Wina, dua dari empat kota di Eropa yang saya singgahi pada Oktober 2015 silam, mungkin juga di kota-kota tua lainnya di Eropa, adalah banyaknya ruang-ruang publik yang dinamai atau diperkaya dengan patung nama-nama pemikir, penulis dan seniman penting.

Dengan itulah, tidak bisa tidak, warga di sekitarnya jadi sedikit banyak mengenal dan mengetahui nama-nama yang memperkaya pikiran dan batin umat manusia. Setidaknya, seapes-apesnya, warga yang paling tidak berpendidikan pun akan tahu ada orang yang bernama Friedrich Schiller, pemikir Jerman yang hidup pada abad 18 yang banyak melakukan telaah etika dan estetika, juga penyair dan penulis lakon.

Saya ingat Bandung. Juga ingat Taman Jomblo. Apa coba sumbangsih jomblo bagi kemanusiaan dan peradaban (di Bandung)?

Sungguh pilihan nama taman yang buruk. Memperlihatkan selera yang medioker. Dan, bisalah dibilang, menunjukkan kegagapan memaksimalkan setiap ruang bagi tumbuh-kembangnya kebudayaan.

Terbayang jika ada turis Eropa bertanya kepada remaja-remaja yang sedang merayakan kegalauan yang difasilitasi negara di Taman Jomblo: “Who is Jomblo? A great thinker? Or great artist? Or maybe a saint?

Kalau saya yang ditanya, saya akan menjawab: “Jomblo is a fragile sinner.

***

Tautan asli: http://kurangpiknik.tumblr.com/post/139638091832/schiller-dan-taman-jomblo-yang-medioker

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s