Jejak Masa Lalu “Yang Terlupakan”

Oleh: Wisnu Setialengkana (@naminawisnu)

Ironis. Satu kata yang terucap bila melihat tempat ini.
Tempat yang merupakan situs sejarah. Salah satu jejak masa lalu ‘yang terlupakan”

Mungkin masih banyak yang tidak tahu mengenai bangunan di foto yang ada diatas itu. Yakin tidak mengetahuinya ?

Ironis. Kembali harus saya ucapkan bila tidak mengetahuinya. Terlebih bila orang Bandung.

Baiklah, kita tambah lagi ya fotonya.

Sudah lebih terbayangkan kan ?

Bangunan tersebut adalah bagian sisa dari Penjara Banceuy.
Penjara Banceuy adalah nama sebuah penjara di kota Bandung[1], yang identik dengan Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929 dan dipenjara di Penjara Banceuy ini, sehingga Penjara ini identik dengan nama nya.

Penjara Banceuy dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1877, awalnya penjara ini diperuntukkan bagi tahanan politik tingkat rendah dan kriminal. Di penjara ini ada 2 macam sel yaitu sel untuk tahanan politik di lantai atas dan sel untuk tahanan rakyat jelata di lantai bawah. Sel penjaranya sendiri berukuran 1,5 x 2,5 meter. Inilah yang menjadi titik tolak kenapa bangunan ini bersejarah.
Pada tanggal 29 Desember 1929, Soekarno serta tiga rekan dari PNI, Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja ditangkap di Yogyakarta dan kemudian dijebloskan ke penjara Banceuy selama kurang lebih 8 bulan. Di sinilah Soekarno menyusun pledoi yang sangat terkenal yang kemudian diberi nama Indonesia Menggugat. Yang dibacakan di sidang pengadilan di Gedung Landraad (kini bernama Gedung Indonesia Menggugat yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan). Pada tahun 1983 penjara Banceuy dipindahkan ke Jalan Soekarno-Hatta. Yang kemudian penjara Banceuy ini sendiri dibongkar untuk dijadikan kompleks pertokoan dan disisakan hanyalah sel penjara Bung Karno dan menara pos penjaga.

Penjara Banceuy menjadi bagian dari saksi bisu sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Di penjara ini, presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah mendekam selama delapan bulan atas tuduhan pemberontakan dan dijerat pasal-pasal karet haatzai artikelen. Saat itu, pada akhir Desember 1929, Soekarno yang menjabat Ketua PNI dijebloskan ke Penjara Banceuy bersama rekan satu pergerakannya, yaitu R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI Pusat PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II Cabang Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Cabang Bandung).

Di penjara itu, Soekarno menempati sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berisi kasur lipat juga toilet nonpermanen. Pada ruangan pengap ini pula, Soekarno menyusun pidato pembelaan (pledoi),[3] yang dibacakan pada sidang Pengadilan Hindia Belanda di Gedung Landraad (kini Gedung Indonesia Menggugat) di Jalan Perintis Kemerdekaan (dahulu Jalan Gereja). Pledoi dengan judul Indonesie Klaagt Aan (Indonesia Menggugat) pun menjadi terkenal.

Sudah cukup informasinya kan ?

Sekarang saya ingin berbagi informasi saja mengenai bangunan tersebut yang saya sebut sebagai Jejak Masa Lalu “Yang Terlupakan”.

Mengapa “yang terlupakan” ?

Karena memang tidak banyak yang peduli terhadap bangunan tersebut.

Saya yakin Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung mengetahui keberadaan situs sejarah tersebut. Saya sangat yakin.

Saya pun percaya bahwa keluarga Bung Karno yang saat ini menjadi bagian ‘kelompok penting” di negara Indonesia mengetahui keberadaan dan nilai sejarah bangunan tersebut. Meski hanya sepetak sel penjara.

Namun apa yang diceritakan oleh Pak Achmad, sang penjaga situs bersejarah itu ?

Kembali, kata Ironis yang harus saya ucapkan.

Makin Ironis, bila kita membaca spanduk berikut ini :

 

Situs bersejarah ini dilindungi oleh Undang-Undang RI dan Peraturan Daerah Kota Bandung loh. Dan seharusnya kondisinya tidak seperti yang saya lihat hari minggu ini (6-4-2014)

Ah, tapi ternyata saya memang belum bisa menghentikan untuk mengucapkan kata Ironis.
Bung Karno terkenal dengan pidatonya yang berjudul ‘JASMERAH’ – Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Namun kenyataannya saat ini, keluarga besar Bung Karno, pengagum Bung Karno, pencinta dan fans berat Bung Karno seakan-akan melupakan salah satu jejak langkah sejarah dari seorang Bung Karno. Ironis.

Bahkan, beberapa teman saya, mengira bahwa sel Bung Karno di Penjara Banceu adalah foto ini :

Sekali lagi, Ironis !!

Ini beberapa foto sel no 5 yang ditempati oleh Bung Karno

Agar kata-kata ironis tidak keluar terus, sepertinya informasi mengenai keberadaan situs sejarah ini harus lebih disebarluaskan.
Kemudian setelah itu ? Seharusnya kita bersama-sama memberikan perhatian terhadap situs bersejarah ini.
Bagaimana caranya ? Mungkin hal terkecil adalah memberikan bantuan berupa peralatan untuk pemeliharaan.
Bila memang ada niat, kita bisa berkomunikasi dengan Pak Achmad. Informasi mengenai keberadaan Pak Achmad sebenarnya terpampang juga didepan situs bersejarah ini. Ada sebuah spanduk.

Yuk, mulai sekarang kita makin lebih peduli dengan jejak sejarah bangsa ini.
Menarik kok untuk mengetahuinya, belajar dan turut serta dalam menjaga keberadaan jejak-jejak sejarah bangsa ini.

Sebagai tambahan, ada foto teman-teman Komunitas Aleut di situs bersejarah ini.


Oh iya, di sekitar situs ini juga ada beberapa tulisan yang bisa jadi bahan perenungan kita semua

 

Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Penjara_Banceuy
2. Foto-foto pribadi @naminawisnu

Iklan

Satu pemikiran pada “Jejak Masa Lalu “Yang Terlupakan”

  1. Ping balik: Jalan beriringan, “Datang, Lihat dan Belajar”, Aleut! Mencatat indahnya sejarah Bandung | BandungMagazine.Com

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s