Tag: Rathkamp

E. Dunlop & Co.

image

Walaupun saya sangat sering berjalan kaki melewati plakat yang terpasang di bawah Gedung Kimia Farma Jl. Braga ini, tapi rasanya tidak pernah ada dorongan untuk membaca dengan baik tulisan yang tertera di atas batu marmer ini.

Tadi pagi saat duduk di bangku baru dekat plakat, saya berpikir bahwa ukuran plakat ini terlalu besar, lalu saya mulai memerhatikan isi tulisannya. Ternyata ada salah tulis, kata “akhirnya” di situ terpahat jadi “akhimya”. Tapi bukan itu yang paling menarik perhatian. Di situ ada tertulis “agen ban Dunlop” yang lumayan membuat penasaran. Continue reading

#PojokKAA2015: Enam Alinea untuk Alina *)

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh)

Alina sayang, apa kabar? Dari depan Rathkamp, sore ini aku ingin mengirimmu beberapa alinea. Kata, sebagaimana kau tahu, selalu lebih berhasil menarik minatku. Kini, di sini, di tepi Jalan Asia-Afrika yang tengah ramai oleh pengendara dan pejalan kaki, aku mencoba merekamnya dalam redup dan remang bahasa; untukmu. Aku sengaja tidak mengerat dan memotong beberapa gambar, untuk apa? Orang-orang sudah terlampau banyak mengantongi rupa; di depan Gedung Merdeka, tepi Jalan Cikapundung Timur, pinggir sungai yang keruh itu, sekitar monumen Dasasila Bandung, di depan kantor Harian Pikiran Rakyat, dan masih banyak lagi. Mereka mencoba mengawetkan semesta dirinya dalam dekapan yang mulia kamera. Tidak Alina, aku tidak mau mengirimmu keriuhan yang banal itu lewat gambar. Aku ingin mendekatimu dengan kata.

Selepas hujan sore ini, mentari masih malu-malu menampakan diri. Sementara orang-orang justru girang memenuhi ruas trotoar dan sebagian bahu jalan. Arus lalu-lintas tersendat, sesekali klakson bersahutan. Hotel Savoy Homann, de Vries, Visser, dan Gedung Merdeka mulai tersaput temaram. Beberapa saat lagi adzab maghrib akan berkumandang dari Masjid Agung. Menjelang sore dijemput malam, keramaian semakin riuh. Tua-muda, laki-laki perempuan, semuanya menyesaki trotoar yang sudah dipercantik. Continue reading

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑