Tag: Louise Bertha de Hoog

Membersihkan Makam Dick de Hoog, 6 Januari 2024

Oleh: Komunitas Aleut

Tentang Dick de Hoog bisa dibaca di sini https://komunitasaleut.com/2023/07/22/makam-dick-de-hoog-yang-terlupakan/

Setelah hari Selasa, 2 Januari 2024 lalu kami mengunjungi makam Raymond Kennedy, hari ini 6 Januari 2024, kami kembali lagi ke Makam Pandu, tapi khusus untuk menengok (lagi) makam Dick de Hoog.

Dalam kunjungan tanggal 2 itu sebenarnya sebelum pulang kami juga mampir ke makam Dick de Hoog, dan melihat bahwa kondisinya buruk sekali, tertimbun tanah cukup tebal, dan di atasnya berserakan segala macam sampah, botol, plastik, pecahan batuan, sisa tembok, bekas bakaran, dlsb. DI atas tanah yang sudah tebal itu juga tumbuh semak belukar yang cukup lebat dan sudah berakar kuat.

Hari itu sudah kami sepakati akan kembali ke makam Dick de Hoog untuk membersihkan semampu yang dapat kami lalukan, sekaligus membuat daftar perlengkapan yang perlu di bawa nanti, salah satunya adalah cement remover karena bagian permukaan nisa sudah tertutup oleh sisa adukan semen. Kami duga di atas nisan ini pernah dijadikan tempat mengaduk semen untuk pembuatan makam lain yang lebih baru.

Atas: Kondisi makam pada tanggal 2-1-2024. Bawah: Kondisi makam pada tanggal 6-1-2024 setelah dibersihkan tumpukan sampah dan batu-batu yang berserak di atasnya. Foto: Komunitas Aleut.
Continue reading

Makam Dick de Hoog yang Terlupakan

Oleh: Aditya Wijaya

Sudah lama rasanya saya menyimpan sebuah artikel dalam majalah dari situs Belanda di internet. Artikel itu berjudul ‘Het grafmonument van Dick de Hoog (1881-1939). Artikel ini bercerita mengenai makam Dick de Hoog di Permakaman Pandu, Kota Bandung.

Hari ini, berbekal informasi dari artikel tersebut, saya dan Komunitas Aleut mencoba mencari dan mengunjungi makam Dick de Hoog. Akhirnya kami berhasil menemukan makam Dick de Hoog di Pandu, tak jauh dari pintu masuk permakaman.

Kondisi makam sangat memprihatinkan, rumput liar merambat menutupi sebagian makam. Batu nisan yang terbuat dari marmer dijadikan alas tempat membuat adonan semen. Tulisan dalam marmer juga sudah tidak dapat terlihat, tertutup lapisan semen. Atap makam berwarna hitam pekat. Saya rasa warna ini terjadi karena batu nisan dijadikan tempat pembakaran (entah sampah atau hal lainnya).  

Makam Dick de Hoog dan Istrinya di Pandu, Kota Bandung (Aditya Wijaya)
Makam Dick de Hoog di tahun 2023 (Aditya Wijaya)
Continue reading

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑