Penelusuran Belum Usai (5)
Lanjutan kisah Roman Rasia Bandoeng oleh Lina Nursanty. SATU per satu tokoh dalam novel roman Rasia Bandoeng terungkap. Setelah hampir satu abad sejak pertama kali novel itu diterbitkan pada awal abad 20, cucu dan...
Lanjutan kisah Roman Rasia Bandoeng oleh Lina Nursanty. SATU per satu tokoh dalam novel roman Rasia Bandoeng terungkap. Setelah hampir satu abad sejak pertama kali novel itu diterbitkan pada awal abad 20, cucu dan...
Pada penutupan Konferensi Asia Afrika tanggal 24 April 1955, Presiden Sukarno memberikan nama baru bagi gedung Societeit Concordia, yaitu Gedung Merdeka. Sudah satu minggu sejak tanggal 18 April, Societeit Concordia dijadikan tempat konferensi negara-negara...
Kolonial / Komunitas Aleut / mooibandoeng / Obituari / Parijs van Java / Pasar Baru / Priangan / Sejarah / Tionghoa / Toponimi
Bagian kedua: Gang Simcong dan SD Simcong DI dalam roman Rasia Bandoeng, Tan Shio Tjhie digambarkan sebagai sosok yang progresif karena tidak menentang kehendak anaknya, Tan Tjin Hiauw, untuk menjalin hubungan asmara dengan Tan...
Adolph Bernard Monteiro, menilik namanya saja dia bukanlah orang Indonesia. Tapi Beni, begitu nama kecilnya, tak pernah melihat negeri lain selain Indonesia selama hidupnya. Beni dilahirkan di Manado pada tahun 1917 dari ayah kelahiran Blitar bernama Herman Christian Monteiro dan ibu kelahiran Cirebon, Eugenie Geerath.
Seri Tionghoa Bandung dalam Roman (3) Siapakah Chabanneau? Ada informasi yang cukup mengejutkan ketika menelusuri jejak literatur yang menyinggung nama Chabanneau ini. Seorang antropolog, James T Siegel, menguak kabar bahwa ternyata sang penulis roman...
Seri Tionghoa Bandung dalam Roman (2) Merekam Denyut Nadi Pusat Kota Membaca roman Rasia Bandoeng karya Chabanneau dapat membawa kita melancong ke pusat Kota Bandung pada periode awal 1916 dengan deskripsi yang cukup detail....
Berikut ini saya muatkan artikel bersambung tulisan rekan saya, Lina Nursanty, yang membahas sebuah roman baheula dengan latar cerita Kota Bandung di awal abad ke-20. Selamat membaca! Seri Tionghoa Bandung dalam Roman (1) Kawin Semarga di...
Pada tahun 2001 terbitlah sebuah buku dengan judul “Journeys to Java by a Siamese King” yang ditulis oleh Imtip Pattajoti Suharto. Isi buku ini sesuai judulnya, mengisahkan perjalanan Raja Siam ke Pulau Jawa.
Dari sedikit buku yang membahas sisi Sukarno sebagai arsitek itu pun tidak ada yang memiliki daftar lengkap karya-karya arsitektur Sukarno di Bandung.
TAPAK TILAS SUKARNO DI BANDUNG Sejak pertama kali menginjakkan kakinya di Kota Bandung pada tahun 1921 hingga pembuangannya ke Ende, Flores, pada tahun 1934, maka paling sedikit Sukarno melewatkan waktu sekitar 14 tahun di...
Beberapa kompleks makam sudah disebutkan dalam artikel sebelumnya, tetapi sebetulnya di Bandung juga masih terdapat kompleks-kompleks makam lainnya seperti makam-makam keluarga yang terletak di tengah kota. Saat ini situasi makam-makam itu semakin terhimpit oleh...
Bila sampai tahun 1970-an warga Bandung bisa berrekreasi ke lokasi makam warga Eropa di Kerkhof Kebon Jahe, lalu bagaimana dengan sekarang setelah Kerkhof Kebon Jahe tidak ada lagi? Di Jakarta, nisan dari makam-makam tua...
Makam Pandu tempo dulu. Sumber foto: Inan Sitorus. Sampai awal tahun 1970-an, Kota Bandung punya objek wisata yang mungkin terdengar ganjil, yaitu permakaman. Tentu bukan permakaman umum biasa, melainkan permakaman orang Eropa yang...
Foto sebuah keluarga Belanda di Bandung. Fotografi: Hjalmar Bodom, 1930-an. Foto ini sekarang menjadi koleksi National Gallery of Australia. Foto dua orang anak Belanda di Bandung. Fotografi: Hjalmar Bodom, 1930-an. Foto ini sekarang menjadi...
Bandung / Kolonial / Komunitas Aleut / mooibandoeng / Parijs van Java / Priangan / Sejarah
Catatan Ngaleut Kawasan Trunojoyo – Bagian 2: Nama-nama Jalan Poster oleh @pamanridwan. Tulisan ini adalah lanjutan dari bagian pertama CATATAN NGALEUT KAWASAN TRUNOJOYO. Bagian pertama adalah rangkaian perjalanan serta catatan sejarah ringkas dan situasi...
https://www.instagram.com/komunitasaleut/
More