Braga tak Sekedar Pameran Komputer

Oleh : Erik Pratama

Apa yangpertama kali kepikiran waktu kamu denger nama Braga? Jika pertanyaan ini diajukan beberapa tahun lalu saat saya masih kuliah atau bahkan mungkin beberapa hari lalu, yang akan saya jawab adalah Landmark dan Pameran Komputer. Yup..hehe….untuk orang seperti saya yang biasa mencari cari (Cuma cari yah..g pake beli..) harga komputer dan peripheral lainnya rasanya pantas jawaban itu yang muncul.
Tapi hari minggu 28/3 lalu temen-temen dari Komunitas ALEUT menambahkan pengetahuan baru pada saya bahwa Braga bukan sekedar Landmark dan Pameran Komputer.Di hari itu saya diajak untuk melihat braga tidak hanya di masa itu tapi juga melihat melalui lorong waktu (cie…lebay euy..). Perjalanan dimulai dari gedung merdeka menuju titik BDG 0 km (tempat yang dari dulu saya pengen foto2 disana..hehe..alhamdulillah kesampaian) Hotel Preanger, Savoy Homan, De Vries (g tau yang bener nuisnya kaya gimana) dan tempat lain sepanjang jalan Braga yang kemudian berakhir di Taman Kota dan berlanjut dengan tour Keililing Indonesia, mengitari pulau-pulau (baca:jalan-jalan pulau) di Indonesia.
Setiap berhenti di suatu tempat temen-temen aleut dengan rendah hati dan tidak sombong berkenan menjelaskan sekelumit tentang sejarah tempat itu. Gak banyak yang saya ingat..karena saya bukan orang yang pandai mengingat…hehe…
Mari Kita lihat apa yang saya ingat??!!
Pertama..Terdapat 3 mazhab dalam penamaan jalan Braga..Ada yang menyebutkan bahwa nama Braga berasal dari kata Baraga yang kurang lebih artinya aliran sungai..katanya karena jalan ini mengikuti aliran sungai cikapundung..Ada pula yang menyebutkan bahwa nama Braga berasal dari nama grup Tonil (katanya sejenis drama gitu) yang selalu melintasi jalan yang sekarang bernama braga..dan versi ketiga adalah………ups..saya lupa lagi..hehe….
Kedua.yang saya ingat adalah nama dua orang arsitek yang banyak mendapat proyek pada masa itu yaitu Albers dan Schoemaker (lagi-lagi g tau cara nulisnya).Masing-masing punya ciri khas…dan ternyata setelah saya Tanya om Google ternyata salah satu diantara mereka adalah juga arsitek Isola. Gedung rektorat @ kampus ku tercinta UPI Bandung.
Ketiga. Societet d Concordia..itu adalah nama tempat hang-outnya para preanger planters (kalo g salah artinya pengusaha perkebunan / tanaman di priangan) sekarang itu kalo g salah adalah gedung merdeka (ato yg deket gedung merdeka gtu ya..he,..) di pintu tempat ini bertuliskan 3 kata yang berujung En..yang artinya Pribumi dan An**** dilarang Masuk. Mohon maaf demi kenyamanan yang baca jing nya terpaksa saya sensor….

Keempat…Saya g terlalu hapal semua ceritanya..jadi daripada salah lebih baik Tanya-tanya aja sama temen-temen ALEUT biar g salah.
Intinya adalah pada hari itu saya mendapat pengetahuann yang tidak pernah saya dapat di bangku sekolah (karena seingat saya yang ada di bangku sekolah adalah tulisan I loveyou yang ditukis dengan tipe x ,dan juga rumus2 matematika). Dan belajar menghargai sejarah. Di masa lalu bangsa kita dijajah, dibeda-bedakan, dianggap rendah. Dan kini kita menjajah diri kita sendiri dengan tidak menghargai budaya yang kita miliki. Hayoh..betul kan?!Kita bereaksi keras terhadap klaim bangsa asing terhadap budaya Indonesia . tapi apa yang kita lakukan?Sudahkah kita menghargai budaya kita?!Taukah kita akan budaya bangsa kita?! Saya bukan orang yang paham akan budaya daerah saya.karena itulah saya belajar..setidaknya berkenalan….

Oia..terakhir saya ingatkan kembali apa yang biasa dikatakan kordinator ALEUT. “ramaikan blog nya aleut di aleut.wordpres.com” demikian kata beliau. Saya cuma bisa mengatakan kunjungi juga blog berbagibelajar.blogspot.com

16 Comments

  1. tjepi

    ngaleut Braga kali ini ada pemandangan yang demplon lagi foto-foto. hehe.. kayanya ngaleut Kejaksaan musti terealisasi nih.. 😀

    • komunitasaleut

      ahhaha.. udah nggak ada sisanya piw.. 😀

  2. pia

    asik bangettttt -,-
    nyesel ga bisa ikutan 🙁

  3. dindot

    coba dibuat paket wisatanyaaa hahaha… tapi dikemasnya jgn full 30 hari, bisa gemport tuh pesertanya nantiii.. 😀 😀 😀 salam aleut!!!

    • komunitasaleut

      hehe, tentatif lah kumaha pesertanya ajaa eheheh

  4. opik

    hidup aleut..
    tp tulisan saya ko g di masukin wordpress (yg ngaleut sisa sisa jalur KA soreang-ciwidey),,hehehe

    • komunitasaleut

      segera bro! sudah ada di draft kok!

  5. mee

    wahh, asa jd nostalgia euy semassa jd pemandoe lantjong duluu .
    hahha

  6. rik

    kapan2 aleut braga nya malem yah..haha..biar suasananya berbeda…

    • komunitasaleut

      idenya boleh juga, tapi kayanya nyari jalur laen, kalo Braga mah kan udah

  7. dianmardiana

    wak kayaknya seru, ikutan ah… caranya?

    • komunitasaleut

      Add aleut di Fb, trus cek aja info kegiatan yg update tiap hari kamis-jumat, trus kalo mau gabung tinggal langsung aja (jgn lupa konfirmasi dulu)

  8. metalingua

    Melihat foto kilometer nol itu, saya jadi ingat cerita pemindahan ibukota Jawa Barat dari Karapyak ke Bandung, yang mengakibatkan Karapyak berganti nama menjadi Dayeuh Kolot ..

    “Zorg, dat als ik kom hier terug een stad is gebouwd,” kata Daendels sambil menancapkan tongkatnya.

    Kemudian, dibangunlah Kota Bandung atas prakarsa Bupati R.A. Wiranatakusumah II.

    Eh, bener ga ya gitu ceritanya? Ha ha…

    • komunitasaleut

      yap!, betul sekali ceritanya seperti itu.. hehe

Leave a Reply to mee Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑