About Aleut!

Berangkat dari kegelisahan terhadap kondisi kota, Komunitas Aleut di Bandung belajar bersama-sama mengenali sejarah. ”Ngaleut” artinya berjalan beriringan. Maka, komunitas tersebut kerap ”ngaleut” menyusuri situs penting. Mereka membuat jargon ”Ngaleut: tjara asjik mengenal Bandoeng”.

Aleut dalam bahasa Sunda berarti sekelompok orang yang berjalan berbanjar atau beriringan sebagaimana para petani beramai-ramai melintasi jalan setapak. Ini pula yang kerap dilakukan Komunitas Aleut. Mereka beriringan keliling kota. Trotoar dan gang-gang dalam perkampungan di Kota Bandung yang semakin sempit memaksa mereka berjalan berbanjar seperti orang antre.

Belasan anggota Komunitas Aleut pernah menjelajahi situs-situs sejarah China Town di Bandung dengan berjalan berderet menelusuri jalan-jalan sempit atau trotoar. Mereka mengunjungi Masjid Al-Imtijaz milik komunitas Muslim Tionghoa di Jalan ABC dekat Sungai Cikapundung. Lalu mengelilingi daerah Pasar Baru. Ngaleut berakhir di Wihara Satya Budhi di Jalan Kelenteng. Mereka melihat dan menelisik perkembangan etnis Tionghoa di Bandung hingga mereka fasih berbahasa Sunda. Serta, cara mereka bertahan hidup. Dalam setiap kegiatan, mereka berdiskusi kemudian menyampaikan ulang dalam bentuk tulisan.

Adalah Ridwan Hutagalung, Direktur Program Radio Mustika FM Bandung, yang semula mencetuskan acara ”Afternoon Coffee” di radionya. Sepekan sekali acara ini menyajikan wawasan sejarah Kota Bandung yang sebagian besar bersumber dari buku karya Haryoto Kunto, Wadjah Bandoeng Tempo Doeloe.

Pada pertengahan 2005, mahasiswa baru Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran mengikuti ospek. Panitia mengusulkan agar ospek kali ini tidak lagi bernuansa kekerasan. Muncullah gagasan mengunjungi situs-situs sejarah Kota Bandung dengan melibatkan Ridwan. Acara ini rupanya mendapat respons bagus dari para mahasiswa baru. Dari situ muncul gagasan mendirikan komunitas yang kemudian pada 2006 resmi bernama Komunitas Aleut. Bentuk acaranya masih sama, jalan-jalan keliling kota untuk mengetahui lebih jauh tentang situs-situs sejarah.

”Awalnya hanya sekadar mengobati penasaran dengan keterangan yang dijelaskan dalam buku sejarah Haryoto Kunto,” kata Ridwan. Belakangan referensi mereka makin berkembang, termasuk buku karya Us Tiarsa dan beberapa buku lain yang membincang sejarah Jawa Barat, khususnya Bandung.

Rupanya, anggota Aleut banyak menemukan data menarik dari warga sekitar yang justru tidak ada di dalam buku sejarah. Misalnya, ketika mereka berkunjung ke kawasan Braga, mereka tiba di Kampung Affandi. Di dalam buku sejarah tidak pernah mereka jumpai asal-muasal nama kampung ini. Namun, warga menjelaskan bahwa dahulu kala hidup tuan tanah yang memiliki tanah luas di Braga, namanya Haji Affandi. Maka, kampung itu bernama Kampung Affandi.

Belajar menulis

Aleut kemudian mencoba merangsang anggotanya untuk belajar menulis, menulis apa saja yang mereka temukan selama ngaleut. Semula, mereka hanya menulis apa yang ditemui dan dipersepsi tentang situs sejarah. Lalu, mereka mencoba menulis dengan menggunakan literatur sehingga tulisan tentang situs sejarah itu lebih berbobot. Untuk menambah kualitas tulisan, Aleut menggelar sejenis workshopmenulis. Para anggota Aleut dipersilakan untuk memperdalam kemampuan menulisnya dengan bimbingan beberapa anggota Aleut lain yang menjadi mentor.

Tulisan-tulisan anggota Aleut ini kemudian diunggah ke blog Aleut di https://komunitasaleut.com. Blog ini menjadi salah satu blog komunitas paling aktif. ”Sekarang ada sekitar 600 tulisan yang semuanya karya anggota Aleut,” kata Arya Vidya Utama, koordinator Komunitas Aleut. Bahkan, beberapa anggota Komunitas Aleut menulis buku. Saat ini sedikitnya ada enam buku hasil karya mereka, baik karya perseorangan maupun keroyokan.

Tak hanya menulis, Aleut bereksperimen dengan mengambil sudut lain dalam memahami situs sejarah. Dalam beberapa kesempatan, mereka melakukan uji berdasarkan ilmu fisika dan kimia untuk mengetahui fenomena tertentu di sekitar situs sejarah. Misalnya, ketika mereka menemukan fakta adanya lapisan kecoklatan dan mengilap mirip minyak di atas air danau di sekitar lokasi M. Toha tewas. M. Toha merupakan pahlawan yang menggunakan badannya untuk menutup granat yang dilempar Belanda.

”Meskipun kami belum mendapatkan jawaban yang jelas, eksperimen seperti ini sangat layak dicoba. Kalau tidak salah sudah dua kali kami melakukan eksperimen serupa,” kata Ridwan.

Eksperimen tersebut juga untuk menggugah anggota Aleut dalam mengukur seberapa berguna ilmu mereka jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anggota komunitas adalah mahasiswa teknik, matematika, keguruan, dan bahasa dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Pasundan, serta Universitas Telkom. (MOHAMMAD HILMI FAIQ/Kompas)

Daftar Aleut-2b

KOMUNITAS ALEUT!
KOMUNITAS APRESIASI WISATA DAN SEJARAH DI BANDUNG

Alamat Redaksi & Sekretariat:
Jl. Srielok No. 9, Kelurahan Ancol, Kecamatan Regol
Bandung 40254
CP : 0812-1422-1014

Email : komunitasaleut@gmail.com
Instagram : @komunitasaleut
FB : Komunitas Aleut
Twitter: @KomunitasAleut

Iklan

108 pemikiran pada “About Aleut!

  1. halo komunitas aleut! thanks atas jalan-jalannya di minggu pagi kemarin…rencananya saya mau posting kegiatan aleut kemarin, tapi ternyata belum beres euy. setiap langkah yg dilalui itu cukup sayang klo ga ditulis. walhasil, tulisannya jadi panjang pisan. klo udah tayang nanti saya pingbacks deh.

  2. Teman-teman aleut, saya sudah posting tulisan tentang jalan-jalan stilasi kemarin. Mohon ditanggapi dan ditambahkan, soalnya saya ga terlalu banyak cerita tentang sejarahnya. Dan siapa tahu ada informasi yang salah lagi.

    Hatur nuhun, diantos undangan untuk bulan maret na.

  3. wah, menarik!!!
    aleut! ini cuma ada di bandung ya?
    kalo untuk kota lain, apakah ada?
    mau atuh infonya kalo ada info2 tentang komunitas sejenis di kota lain..
    coz saya teh bukan abdi bandung, urang jogja tulen euy!!!

    kegiatan yang amat sangat positif..!!!
    salut buat aleut!
    semoga kegiatan seperti ini bisa dicontoh anak2 muda di kota2 laen..
    semangattttt..!!! \(^.^)/

  4. salam baraya sadaya, katingalina keren komunitasna euy, “history and travelling” dewek pisan euy, :D, pendaftarana msh di buka teu akang/teteh ?

  5. wah kang, teteh, saya boleh ikut gabung gak? sepertinnya komunitas ini snagat unik dan menarik.
    tapi sedikit saran untuk blobnya, tulisan putih dengan background warna hitamnya, membuat tulisannya rada sulit untuk dibaca. mohon perbaikannya ya akang teteh, biar bacanya semakin enak dan ingin terus berkunjung ke blog ini,
    terimaksih.

  6. Ping balik: Ngaleut, Mengenal Bandung Lebih Dekat « Aneuk Nanggroe

    • bisa langsung aja ikut kegiatanya setiap minggu, sekalian nanti bisa isi formulir pendaftaran. untuk objeknya, pantengin aja wall fb komunitas aleut bwt dpt info tema aleut setiap minggunya. jangan sungkan untuk gabung. langsung aja merapat 🙂

  7. Assalamualaikum..
    sampurasun..

    seja silaturahmi, sateuacana bade nepangkeun wasta Kusumah Angga.

    hoyong ngiring aub ilibiung sareng komunitas aleut, mugia katampi angken ti abdi.

    salam pangbaktos kanggo baraya komintas aleut.
    haturnuhun 🙂

  8. orang pintar adalah orang yang mengenal sejarah.
    dan saya adalah orang pintar. apa orang pintar ini bisa gabung? (buat belajar lebih banyak) ^_^

  9. Ping balik: Mikawanoh Komunitas Aleut! | Kampung Ciburuan [KC]

    • Datang saja saat kegiatan kami (update kegiatannya ada twitter @komunitasaleut ). Kalau memang kesulitan membaca aksara latin nanti bisa dibantu di sana oleh Aleutian yang lain.

      Maaf mbak kami tidak ada kegiatan belajar aksara latin. (^_^)

  10. haloo! Komunitas Aleut, anak-anak muda bandung emang keren, terbukti adanya komunitas seperti ini. saya sangat tertarik dan ingin meliput kegiatan ngAleutnya utk salah satu tugas feature writing saya. boleh kan? saya lgs kontak via email bisa? hehe. noehoen ;D

  11. Selamat sore,
    Saya dina perwakilan dari Beruang Matahari (komunitas peduli anak yatim piatu)
    Kami berencana mengadakan acara buka bersama anak yatim piatu dari 30 panti asuhan di kota Bandung untuk merayakan ulang tahun Beruang Matahari yang ke 3. Acara tersebut bersifat charity.
    Dalam acara tersebut kami berniat mengundang beberapa komunitas kreatif di kota Bandung untuk mengisi booth yang kami sediakan sebagai bentuk hiburan dan menambah wawasan anak yatim piatu.
    Jika komunitas aleut berkenan untuk kami undang dan membantu memeriahkan acara tersebut dapat menghubungi kontak saya andinarsj@yahoo.com
    Terima kasih

  12. Ping balik: Batu Templek : Cisanggarung hingga Gedung Sate | Catatan Vecco

  13. Ping balik: Batu Templek: Cisanggarung Hingga Gedung Sate | Dunia Aleut!

  14. hebring ALEUT! kemarin2 teman saya dari Jerman ikut kegiatan ngaleutnya dan katanya mantep! Ditunggu postingan yang pake Bhs Inggris juga leut, banyak tmn2 luar yang pengen gabung trus saya kasih wordpress ini dan… bingung krn blm ngerti bhs Indonesia

  15. mau nanya, untuk kegiatan itu seminggu sekali atau lebih ?

    kegiatannya itu di hari libur aja ?
    saya mau gabung tapi saya cuma bisa ikut kegiatan kalau kegiatannya di hari minggu atau libur saja, bisa ga ?

    • Dalam seminggu kami ada 3 kegiatan. Pertama di hari Kamis itu ada Kamisan, yaitu kegiatan bincang-bincang dan perancangan kegiatan #Ngaleut. Kedua di hari Sabtu ada kelas resensi buku, nah kegiatan utamanya itu Ngaleut di hari Minggu 🙂

  16. Ping balik: Komunitas Aleut!: Ajak Masyarakat Lebih Peka Terhadap Sejarah

  17. Ping balik: Bincang-bincang DW Inovator – lenny learning

Tinggalkan Balasan ke Agus Hidayat Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s