17:30 WIB: Waktu Indonesia bagian Blekok

1. Kampung Blekok

Oleh: Audya Amalia

“….the glory of the past, had gone to underground and people just forgot

some people try hard, to wake up in this age to take back their life….”

Hari Minggu tanggal 24 Juni 2018, sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Bandung menuju tujuan, earphones di telinga saya terus mengulang-ngulang lagu Unperfect Sky-nya Elemental Gaze. Sambil berdoa supaya hujan sore itu di-pending dulu dan membayangkan seperti apa tempat tujuan ngaleut episode kali ini.

Adalah Kampung Rancabayawak alias Kampung Blekok yang berada di daerah Cisaranten Kidul, Gedebage. Di kawasan ini banyak burung blekok (dan burung kuntul kerbau) hidup, nongkrong, belajar, bermain, bersarang, berkeluarga, berkembang biak.

Apakah Anda baru mendengarnya? Sama, saya juga L

Sesampainya di sana, kami disambut oleh aroma khas burung blekok dan sayup-sayup suaranya dari atas rumpun bambu —atau mari kita sebut saja basecamp-nya para burung blekok. Lalu kita juga disambut oleh Mang Ujang, ketua RW setempat alias kepala adat alias bapak dari semua burung blekok alias dosen pembibing luar heueheu. Menurutnya populasi burung blekok di sini mencapai 2700 ekor. Dan mulai bulan Juli-September biasanya kedatangan juga burung-burung yg bermigrasi dari Australia.

2. Burung Blekok
Maap. Kamera tak mampu menjangkau detail geng burung blekok. Foto Audya

Sementara itu, di sekeliling kampung ini kini dibatasi oleh tembok beton. Loh eh? Loh kok? Tembok ini bagian dari proyek pembangunan Bandung teknopolis di sekelilingnya sebagai penanda batas lahan. Semakin kentara sudah penyempitan ruang gerak masyarakat dan habitat burung blekok di kampung yang luasnya hanya sekitar 2 hektar ini. Dikarenakan penyempitan lahan ini, beberapa warga membangun kolam di bagian atap rumahnya.

Kp. Blekok

Kang Ujang sangat bersemangat mempertahankan adat di daerah ini dan menjaga ekosistem burung blekok di tengah gempuran pembangunan yang memperkecil ruang gerak burung blekok.

4. Mang Ujang
Chit-chat with Uncle Ujang. Foto Audya

Menjelang matahari terbenam, kami diajak naik ke rooftop masjid untuk menyaksikan ‘jam pulang kantor’-nya para burung blekok. DAN VOILA! Mulai pukul 17:30, dari kejauhan tampak puluhan geng burung blekok berbondong-bondong mendekati basecamp mereka. Asli majestic pisan, pemirsah! Beberapa kelompok langsung bertengger di rumpun bambu, sebagian lagi terbang berputar di atas kami. Siluetnya dipadukan dengan latar belakang langit biru dan lapisan awan yang kelabu. Berasa masuk video klip musik-musik shoegaze. Heuhaheu.

Langit semakin gelap. Hari berangsur malam. Kami pun bersiap pulang. Lagu Unperfect Sky-nya Elemental Gaze kembali menemani telinga saya selama di perjalanan.

“Don’t be blind

Let’s stop the works in their fields now…

Let’s stop the works in their fields now…

Let’s stop the works in their fields now…

Perfect sky”

5. Cover Album
Mantap. Foto Audya

Coba pemirsah bayangkan jikalau sehabis kerja atau pergi meninggalkan rumah, lalu pulang dan mendapati rumah pemirsah hilang. Iya, hilang. Semacam sulap, simsalabim dan tring tring…. rumah kita hilang. Kan bete ya L

Nah, sama seperti para burung blekok. Jika proyek pembangunan di sekeliling Kampung Blekok tidak dilakukan secara bijak dengan tidak mengindahkan dampak lingkungan, suatu hari nanti tidak menutup kemungkinan hilangnya habitat burung blekok di sini.

Kalau kata Elemental Gaze, “Don’t be blind…”, maka don’t be lah. Ajak keluarga, saudara, sahabat, teman, lebih-dari-teman-nya pemirsah untuk berkunjung ke Kampung Blekok. Agar kita tahu realita lain di balik sebuah megaproyek di sisi tenggara Kota Bandung.

Langsung saja meluncur ke titik 6°57’46.4″S 107°42’12.2″E ehehehe atau cari “Taman Blekok Ranca Numpang” di google maps. Suasana paling mantap sekitar jam 4-6 sore, jam pulang kantornya para burung. Waktu Indonesia bagian bikin video klip shoegaze #teteup.

(komunitasaleut.com – aud/upi)

3 Comments

  1. Yusri Mathla'ul Anwar

    Lucu pictnya, diedit pake apa itu ya?

    • KomunitasAleut!

      Harus dulu tanya sama yang buatnya ini mah

  2. First Lombok Tour

    Penasaran apa itu blekok. Biasanya di pake untuk nyebut-nyebuti orang. Deskripsinya unik ya. Keren…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑