Oleh: Warna Sari (@rie1703) dan Chyntiami Ayu Dewi (@chyntiami) Karena catatannya terlalu panjang, jadi tulisannya dibagi dua saja, masing-masing mewakili kegiatan satu hari. Berikut ini adalah kegiatan hari kedua, Minggu, 21 Mei 2017. Baca juga: Ngaleut Sinumbra: Bagian 1 (Cibuni Estate) Benar saja dugaan semalam, pukul 07.30 pagi, rumah ini sudah riuh, ada para penjual gorengan … Lanjutkan membaca Ngaleut Sinumbra: Bagian 2 (Sinumbra-Cipelah)
Palasari
Ngaleut Déwata: Tanjakan, Halimun, jeung Béntang
Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) https://2.bp.blogspot.com/-q4vZY_wPkoY/WSRZQJ7KlnI/AAAAAAAAByQ/-ZrFl7bPAYYNLuucc05yRRxLrmN5eKRgQCEw/s1600/IMG_7900.JPG Panon poé geus meleték di belah wétan, basa kuring hudang tuluy gura-giru indit ka cai. Minggu, 30 April 2017, kuring saparakanca rék ngaleut ka Déwata. Indit téh tangtu waé kudu isuk-isuk, da ari pabeubeurang mah pamohalan, teuing boa iraha balik deui ka Buahbatu. Cai karasa nyecep kana awak, ma’lum … Lanjutkan membaca Ngaleut Déwata: Tanjakan, Halimun, jeung Béntang
Kau dan Aku Menulis Catatan Perjalanan
Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip) “Nah, yang kayak gini nih bisa dibikin catatan perjalanannya,” ucap saya dengan kagok, antara kedinginan dan grogi. Hanya ada gelap di depan sana. Kami harus balik kanan setelah sadar jalan menuju Patuahwatee yang keluar ke Kawah Putih enggak memungkinkan untuk ditembus. Kami sudah dibuat gila, tapi kegilaan kami belum cukup edan … Lanjutkan membaca Kau dan Aku Menulis Catatan Perjalanan
Merakdampit dan Kegelisahan Para Penggarap Lahan Sewaan
Oleh: Anggi Aldila (@anggicau) REPUBLIKA.CO.ID, M.A.W Brouwer (1923-1991) seorang dari negeri Belanda yang telah lama tinggal di Bandung, Jawa Barat, pernah berujar "Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum". Pernyataan itu menjadi sangat familiar untuk sebagian warga Kota Bandung, terutama bagi yang sering melewati kawasan Asia-Afrika karena terpampang di dinding bawah jembatan penyebrangan, persis di … Lanjutkan membaca Merakdampit dan Kegelisahan Para Penggarap Lahan Sewaan
Pak Dayat dan Pasar Buku Suci
Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) Tadi pagi seorang kawan mengabarkan bahwa Toko Buku Djawa yang berada di Jl. Braga tutup! Ya, bukan tutup sementara, tapi permanen. Dia melihat buku-buku diangkut ke dalam mobil, entah mau pindah ke mana. Toko buku yang dijaga si mbak yang kurang ramah ini akhirnya menyerah. Ada sekira tiga kali saya … Lanjutkan membaca Pak Dayat dan Pasar Buku Suci
Cadas Gedogan atau Tebing Keraton
Ada juga yang menyebutkan keberadaan petilasan seorang Prabu di bawah tebing, dekat lokasi Gadogan (Gedogan) Kuda dan Curug Ci Kiih Kuda. Gadogan Kuda adalah tempat menambatkan kuda-kuda kerajaan halus itu.