Para pembaca buku-buku karya Haryoto Kunto yang sering disebut sebagai Kuncen Bandung, tentu sering menemui nama tokoh Dr. J. W. Ijzerman. Namanya ditabalkan sebagai nama taman di sebrang kampus THS, Ijzermanpark, bahkan di teras taman itu didirikan juga patung dadanya. Di caption foto patung dadanya, Haryoto Kunto menuliskan bahwa Dr. Ijzerman berjasa memelopori pendirian Technische Hoogeschool yang sekarang menjadi ITB.
Sejak masa kemerdekaan nama taman itu lebih dikenal sebagai Taman Ganesha, sesuai dengan nama jalan di depannya. Sedangkan patung dada Ijzerman sudah tidak ada, karena sudah dipindahkan ke tempat lain dan berganti dengan monumen abstrak yang biasa disebut Patung Kubus atau Monumen Perjuangan Warga Ganesa 10, walaupun posisinya agak bergeser sedikit.
Dalam buku Semerbak Bunga di Bandung Raya Haryoto Kunto menyebutkan bahwa Ijzerman adalah seorang pegawai Staatsspoorwegen yang merancang dan memimpin pemasangan jalur kereta api dari Bogor ke Bandung. Pada saat itulah Ijzerman merasakan betapa perlunya tenaga teknisi untuk pembangunan, bukan hanya untuk bidang teknik sipil, tetapi juga ahli-ahli mesin dan elektro, semua dibutuhkan untuk melaksanakan pemasangan jaringan kereta api di seluruh Pulau Jawa.
