Oleh: Vecco Suryahadi Saputro (@veccosuryahadi)
Maret 1903, tibalah 20 orang berkulit putih di pelabuhan Tanjungpriok. Sebagian dari mereka berkumis tebal, sebagian lagi tidak. Ada yang terlihat sepuh, dan ada pula yang muda. Tapi mereka punya satu kesamaan, yakni sama-sama orang Boer yang ikut Perang Boer.
Sebelum tiba di Hindia Belanda, mereka mendekam di Penjara Welikada, Colombo. Setelah bebas dari penjara, mereka mendapat pilihan antara kembali ke Afrika Selatan atau tinggal di Hindia Belanda. Dan rupanya mereka memilih Hindia Belanda.
Nah, kembali ke Boer-er yang baru tiba di Tanjungpriok.
Setelah tiba di Tanjungpriok, mereka meneruskan perjalanan ke arah Bandung. Tujuan mereka sederhana, yakni mencoba peruntungan dan memulai hidup baru.
Setelah tiba di Bandung, 20 boer-er ini membuka usaha. Ada yang berternak sapi di Pangalengan dan Lembang. Ada pula yang berternak kuda Australia di Parongpong. Dan sebagian dari mereka membuka perkebunan di Tatar Priangan.
Tapi apa itu saja bentuk usaha mereka? Tentu tidak. Continue reading