Tag: Tangkuban Perahu

Bandoeng Vooruit dan Komunitas Baheula di Bandung

Repost

bandoeng vooruit 1

Sebagai kota pendidikan, sepanjang tahun Bandung diserbu pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Akibatnya angkatan muda di Bandung sangat banyak jumlahnya. Sebagian dari angkatan muda ini berkelompok sesuai minatnya masing2, membentuk komunitas2, tak heran bila saat ini Bandung menjadi gudangnya komunitas. Mulai dari komunitas yang sekadar berkumpul dan menyalurkan hobi sampai komunitas belajar yang serius bisa ditemukan di sini.

Sebagian di antara komunitas2 ini punya perhatian khusus terhadap kota Bandung. Cara dan fokus perhatian setiap kelompok ini bisa berbeda-beda tetapi umumnya bertujuan untuk mengapresiasi kehidupan Kota Bandung. Pernyataan yang muncul juga beragam; betapa senangnya tinggal di Bandung; betapa banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan demi kenyamanan tinggal di Kota Bandung; betapa banyaknya persoalan yang harus dihadapi masyarakat akibat pengelolaan resmi yang tidak memuaskan, dst dst.

Continue reading

Tangkuban Perahu dan Kopi di Priangan

Konon pendakian pertama Gn. Tangkuban Parahu dilakukan oleh Abraham van Riebeeck pada tahun 1713. Pendakian ini merupakan misi pencarian belerang sebagai bahan campuran pembuatan bubuk mesiu untuk meriam dan bedil. Saat itu tentu saja belum ada jalur jalan seperti sekarang, sehingga pendakian ke puncak gunung dengan ketinggian 2.076 mdpl itu bisa sangat melelahkan.

Akibatnya memang fatal bagi van Riebeeck, beliau meninggal dalam perjalanan pulang dari puncak Tangkuban Parahu tanggal 13 November 1713 karena tenaga yang habis terkuras. Sebelumnya van Riebeeck juga sudah mendaki Gn. Papandayan di sebelah selatan. Beruntung van Riebeeck sempat meninggalkan catatan-catatan yang kemudian menyadarkan Kompeni Belanda tentang potensi alam Tatar Ukur (Priangan) waktu itu. {1}

Ridwan Tangkuban Parahu 2
Peta kawah dan trekking dari masa Hindia Belanda.

Abraham van Riebeeck adalah putra Joan van Riebeeck, pendiri Capetown di Afrika Selatan. Pada tahun 1712 ia mendarat di Wijnkoopsbaai (sekarang Pelabuhan Ratu) sebagai salah satu orang pertama yang memperkenalkan tanaman kopi ke Pulau Jawa.{2} Kelak penanaman kopi ini akan menjadi salah satu andalan hasil bumi Priangan hingga dipaksakan penanamannya mulai tahun 1831
melalui kebijakan cultuurstelsel atau sistem tanam paksa sebagai upaya pemulihan kas Hindia Belanda yang tersedot akibat Perang Diponegoro (atau Perang Jawa, 1825-1830).{3}

Continue reading

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑