Guyur Bandung di Kebonkalapa

Insan Bagus Raharja Minggu, 6 Oktober 2024 lalu, saya jalan-jalan ke sekitaran Jalan Mohammad Toha, Kecamatan Pungkur, Kota Bandung, dengan suatu tujuan. Di situ saya mengunjungi tiga tempat yaitu, SDN 008 Mohammad Toha, Gang Asep, dan Jalan Asmi. Tiga tempat itu saya datangi karena ingin melihat lokasi-lokasi yang saya duga menjadi tempat terjadinya peristiwa pembunuhan … Lanjutkan membaca Guyur Bandung di Kebonkalapa

Sekitar Bandung Lautan Api: Mashudi

Oleh: Komunitas Aleut CIBATU Mashudi dilahirkan di Cibatu, Garut, pada 11 September 1919, sebagai anak keenam dari sebelas bersaudara. Orang tuanya, pasangan Otjin Karnesih dan Masdan Nataatmadja berasal dari Tasikmalaya yang datang ke Cibatu untuk berdagang. Bila diurut ke atas lagi, kakek dari ayah dan ibunya adalah adik-kakak, putra dari Uyut Sar’an. Saudagar batik dari … Lanjutkan membaca Sekitar Bandung Lautan Api: Mashudi

Us Tiarsa dan Memoar tentang Bandung

Memoar Us Tiarsa dalam bahasa Sunda   Oleh: Irfan Teguh (@Irfanteguh) Ketika pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) tengah berkecamuk di Jawa Barat, banyak penduduk yang mengungsi ke tempat yang lebih aman, salah satunya ke Kota Bandung. Mereka yang mengungsi ke Kota Bandung itu mayoritas datang dari Tasikmalaya terutama dari Ciawi dan Garut. Bahkan ada … Lanjutkan membaca Us Tiarsa dan Memoar tentang Bandung

Sejarah Bahasa Sunda dalam Kebudayaan Cetak

Oleh: Irfan Teguh Pribadi (@irfanteguh) Perkembangan bahasa Sunda sampai bentuknya yang sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari peran orang-orang Belanda. Atau, menurut Mikihiro Moriyama dalam buku Semangat Baru; Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19, bahasa Sunda dalam sejarahnya “ditemukan”, “dimurnikan”, dan “didayagunakan” oleh orang kolonial. “Kaum cendekiawan Belanda yang berstatus pejabat pemerintah kolonial, penginjil, dan partikelir … Lanjutkan membaca Sejarah Bahasa Sunda dalam Kebudayaan Cetak

Medan Prijaji, De Expres, dan Sipatahoenan yang Terbenam di Pusat Kota Bandung

Oleh: Arif Abdurahman (@yeaharip) Perjalanan sejarah memang tak terduga. Tiga tempat bersejarah di Bandung zaman pergerakan, kini menjadi ini: Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, tanah lapang, dan Parahyangan Plaza. SEIRING DENGAN perkembangannya menjadi pusat perkebunan di akhir abad ke-19, dibukanya jalur kereta api, dan setelah diresmikannya menjadi gemeente (kotapraja) pada tahun 1906, Bandung makin menggeliat. Hingar-bingarnya Bandung di … Lanjutkan membaca Medan Prijaji, De Expres, dan Sipatahoenan yang Terbenam di Pusat Kota Bandung