
Pabrik Teh Orthodoks PTPN VIII – Komunitas Aleut
Oleh : Irfan Noormansyah (@fan_fin)
Sebuah plang bertuliskan “selamat datang di kawasan Pabrik Teh Orthodoks PTPN VIII” berhasil melempar ingatan saya ke masa empat tahun yang lalu. Saat itu saya sedang berjuang melalui satu per satu tes dari perusahaan berlabel BUMN tersebut. Siapa sih fresh graduate yang nggak kesengsem menjadi karyawan BUMN? Setidaknya itu pikiran saya dulu. Gaji besar dan raut bahagia orang tua jadi impian. Tak berapa lama keluar seorang lelaki dari sebuah ruangan, yang mungkin umurnya sama ataupun tidak lebih tua dari saya dengan menggunakan jaket agak tebal. Wajar saja, suhu Pangalengan hari itu cukup membuat pundak dan leher bergidik. Hari yang diwarnai hujan hampir sepanjang hari tersebut saya habiskan untuk menyusuri jejak seorang Belanda yang lama tinggal di area perkebunan teh Malabar bernama Karel Albert Rudolf Bosscha. Di Pabrik Orthodoks inilah salah satu tempat di mana ia pernah meninggalkan jejak sebagai administratur perkebunan selama 32 tahun. Namanya bertengger di urutan pertama pada sebuah papan daftar administratur yang pernah menjabat di Perkebunan Malabar. Continue reading