Tag: etnobotani

Ceritera Si Baduyut

Oleh : Arifin Surya Dwipa Irsyam (@poisonipin)

Mau cari sepatu buatan anak bangsa yang kualitasnya tidak kalah bagus? Kunjungi saja Cibaduyut. Ya.. kawasan yang terletak di bagian Selatan Kota Bandung ini memang sudah tersohor sebagai sentra sepatu, sehingga wajar bila kita menjumpai patung berbentuk sepatu yang menjadi ciri dari jalan ini.

Diibalik popularitas sepatu kulit, tahukah bahwa daerah ini menyimpan cerita yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Berdasarkan kajian toponimi, cibaduyut berasal dari kata ci/cai dan baduyut. Baduyut? nama makanankah? (eta mah burayut -__-).

Baduyut atau juga dikenal sebagai areuy baduyut merupakan sejenis tumbuhan liar yang merambat. Nama latinnya adalah Trichosanthes villosa Blume. Tumbuhan ini masih satu kerabat dengan bonteng, melon, semangka, dan labu siam. Karena masih berada dalah satu famili Cucurbitaceae atau keluarga labu.

Trichosanthes villosa Blume panjangnya mampu mencapai 24 m!. Hampir seluruh bagiannya berambut kuning, sehingga mungkin terlihat sedikit menyeramkan. Daunnya berbentuk bulat telur dengan pangkal daun yang menjantung. Apa yang cantik dari tumbuhan liar ini? mm… buahnya. Buahnya berbentuk elips dengan ukuran sekitar 15 cm. Bagian luar buahnya sangat tebal dan berkayu, berwarna hijau keputihan, atau kuning pucat dengan garis-garis tebal berwarna putih. Bagian dalamnya berwarna putih, sedikit berserat dan rasanya manis.

Baduyut juga dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat flu dan mencret. Caranya? seluruh bagiannya diperas, lalu air yang keluar dapat diminum sebagai obat :).

Baduyut secara alami terdistribusi di kawasan Cina Selatan (Yunnan), Indochina, Thailand, Borneo (Kinabalu), Kalimantan, Jawa, dan Kepulauan Sunda Kecil. Tumbuhan ini dijumpai di batas hutan, hutan sekunder, dan di tempat-tempat lembab pada ketinggian hingga 1.500 m dpl.

Namun, sepertinya baduyut hanya tinggal kenangan di Cibaduyut. Sebab belum pernah saya menjumpai kehadirannya di sentra sepatu kulit ini. Yah… setidaknya kalau ingin menjumpai baduyut bisa main-main ke daerah lembang atau kawasan pegunungan di Bandung Selatan.

Image

Tanaman Baduyut

Totongan atau Debregeasia longifolia (Burm. f.) Wedd.

Oleh : Arifin Surya Dwipa Irsyam (@poisionipin)

Sudah 2 kali saya dikejutkan oleh kehadiran Debregeasia longifolia (Burm.f.) Wedd. yang tumbuh dipinggir jalan besar di kota Bandung, jl. Setiabudhi dan jl. Dayang Sumbi. Keduanya masih kecil dan baru tumbuh. Mengapa saya terkejut? Yuk kita simak..

Debregeasia longifolia (Burm.f.) Wedd. atau dalam bahasa sunda disebut “totongan” merupakan salah satu jenis tumbuhan dari famili Urticaceae (keluarga pulus atau jelutung).

Tumbuhan hutan ini tingginya dapat mencapai 5 m. Permukaan daun bagian atas kasar dan berwarna hijau, sedangkan permukaan bagian bawah berwarna putih-kelabu. Karangan bunga tumbuh dari bagian ketiak daun. Buah yang sudah masak berwarna merah, dan dapat dimakan sebagai buah survival. Rasanya asam.

Debregeasia longifolia (Burm.f.) Wedd. dijumpai diseluruh pulau Jawa, hidup pada ketinggian 500-2600 m dpl. Umumnya tumbuh di hutan terbuka, hutan sekunder, jalan setapak, perkebunan teh, dan lereng gunung api. Spesies ini merupakan tumbuhan khas pada lahan suksesi di hutan, atau lahan yang sedang mengalami pemulihan dari kerusakan.

Yang tertarik lihat Debregeasia longifolia (Burm.f.) Wedd. secara langsung, kapan2 saya tunjukkan ya :). atau bisa juga main2 ke Taman Hutan Raya Juanda (disekitar curug omas).

Note: foto ini saya ambil di pinggir Jl. Setiabudhi, Bandung.

Image

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑