Buku ini ditulis oleh seorang seniman perempuan indonesia yang sangat aktif pada masanya. Tapi karya-karya dan karirnya hilangnya diredam begitu saja karena arus politik 65. Buku ini menceritakan keteguhan dan petualangannya sebagai seorang perempuan dan seorang ibu yang harus bertahan hidup dari satu kamp tapol ke kamp lainnya. Beliau adalah ibu Mia Bustam atau orang-orang selain anaknya memanggil dia dengan Zus Mia. FYI bu Mia ini adalah nenek dari seniman grafis plus vokalis band Seringai, yaitu Arian Arifin. Continue reading
Tag: Dialita
- Dongeng Bandung + #TERAP Fest: Dago, Coblong, Simpang
- Dongeng Bandung #3 : Bandoeng Waktoe Itoe
- Dongeng Bandung #4: Ngaleut Pendopo
- Dongeng Bandung #2: Riwayat Alun-alun Bandung
- Mendengarkan Dongeng tentang Alun-alun Bandung dari Dulu hingga Kini bersama Komunitas Aleut
- Dongeng Bandung #1 (2) : Junghuhn – Bukan Hanya Kina
- Dongeng Bandung #1 (1) : Junghuhn dan Kang Malik
- Pendirian Lembaga untuk Orang Buta di Bandung (Het Blinden-Instituut/Wyata Guna)
- Dari Eldert Verschooff ke Francois Soesman
- Catatan Perjalanan Momotoran Sumur Bandung
- Catatan Perjalanan Cikajang Bagian 3: Perkebunan Waspada, Muhamad Musa, Lasminingrat
- Catatan Perjalanan Cikajang Bagian 2: Baron Baud, Karel Frederik Holle, Prasasti Cikajang
- Catatan Perjalanan Cikajang Bagian 1: Kamojang, Pamegatan
- Bandoengsche Kunstkring, Bagian-4: Rabindranath Tagore
- Bandoengsche Kunstkring, Bagian-3: Anna Pavlova, The Dying Swan