“…Kamar tahanan yang sempit itu isinya hanya bung Karno, balebale yang keras, pispot yang setiap saat harus dicuci dan beberapa cicak-cicak. Hanya itu. kalau malam tiba sepinya tiada ketulungan lagi. Sepi seperti kuburan tua”

Pispot gunanya untuk menampung kotoran manusia. Tetapi pispot yang ada di kamar tahanan bung Karno ber dwi fungsi. Bila siang berfungsi sebagai tempat air seni maupun kotoran. Tetapi sore hari segera dibersihkan dan pada senja hari naiklah derajad sang pispot, yang tadinya diletakkan dibawah kemudian diseret keluar, dan dinaikan ke atas tempat tidur. Menjadi meja darurat yang digunakan untuk menulis pleidoi “Indonesia Menggungat” yang terkenal.

Hampir satu setengah bulan Soekarno menyiapkan pembelaanya. Sepanjang hari Bung Karno menuliskan karyanya selama masih ada penerangan lampu. Bila lampu telah padam, ia tetap mencurahkan inspirasinya dengan berteriak kepada Gatot yang ada di seberangnya, memuntahkan isi otak yang sebenarnya sudah harus dituangkan di atas kertas.

Oleh : M.Ryzki Wiryawan