- Dongeng Bandung + #TERAP Fest: Dago, Coblong, Simpang
- Dongeng Bandung #3 : Bandoeng Waktoe Itoe
- Dongeng Bandung #4: Ngaleut Pendopo
- Dongeng Bandung #2: Riwayat Alun-alun Bandung
- Mendengarkan Dongeng tentang Alun-alun Bandung dari Dulu hingga Kini bersama Komunitas Aleut
- Dongeng Bandung #1 (2) : Junghuhn – Bukan Hanya Kina
- Dongeng Bandung #1 (1) : Junghuhn dan Kang Malik
- Pendirian Lembaga untuk Orang Buta di Bandung (Het Blinden-Instituut/Wyata Guna)
- Dari Eldert Verschooff ke Francois Soesman
- Catatan Perjalanan Momotoran Sumur Bandung
- Catatan Perjalanan Cikajang Bagian 3: Perkebunan Waspada, Muhamad Musa, Lasminingrat
- Catatan Perjalanan Cikajang Bagian 2: Baron Baud, Karel Frederik Holle, Prasasti Cikajang
- Catatan Perjalanan Cikajang Bagian 1: Kamojang, Pamegatan
- Bandoengsche Kunstkring, Bagian-4: Rabindranath Tagore
- Bandoengsche Kunstkring, Bagian-3: Anna Pavlova, The Dying Swan
Sila bergabung di Group Facebook “The New St. Aloysius “Di Sini Aku Menjadi Dewasa, Sekarang Alumni Peduli” yang terbentuk karena alumni terkejut melihat adanya bangunan tambahan di Cagar Budaya No.187 Kota Bandung – Kompleks Sekolah St. Aloysius (Jalan Sultan Agung 4), saat ini anggota telah mencapai lebih 2800 orang, terdiri alumni, ex-guru, pemerhati masalah perkotaan & arsitektur, serta guru & murid aktif. Diduga insersi bangunan baru tersebut tidak mengikuti kaidah konservasi bangunan cagar budaya, terbukti 1 minggu setelah berdirinya group ini cat pada bangunan tambahan yang semula kuning dicat ulang oleh penanggungjawab proyek kembali menjadi putih… Hilang lagi satu cagar budaya Kota Bandung …