Oleh : ‘Ambu’ Trisa Virgalanti

Karena saya tidak sempat ikut Ngaleut kemarin, maka menulis ini saja sebagai sebuah keikutsertaan secara semangatnya…

Heemh paling seru jaman SD, dulu saya bersekolah di Sindanglaya daerah antara Sukamiskin dan UjungBerung, Sekolahnya masih ada,di pinggir jalan raya Sindanglaya.

Dulu ketika sekolah adalah bagian dari senang-senang, dan sedikit serius ketika memasuki Ulangan Umum, maka banyak hal-hal di luar sekolah,pada waktu itu,yang mengganggu kegiatan ajar mengajar dan belajar,misalnya jika di belakang sekolah, diadakan Adu Domba dan Adu Bagong,maka Bapak-bapak Guru dengan suka rela mengijinkan kami murid-muridnya pada waktu itu untuk menonton dahulu, tentu Bapak-bapak Gurunya pun ikut menonton, jadi cukup adil kan…

Juga ketika ada pertandingan tinju Muhammad Ali dengan siapapun jika pertandingannya siang hari, maka sudah dapat dipastikan kami boleh nonton di rumah terdekat, beserta Bapak-bapak Guru pula…;-))

Bisa dibayangkan berapa persen pelajaran yang tercerap pada jaman SD di sekolah itu,tapi kami bahagia,tak terbebani UN atau pun UASBN (tidak seperti anak saya sekarang ini)

Ada hobi saya yang lain,suka manjat pohon di depan rumah dan di belakang rumah, sangat jago ketika naik,dan sangat kesusahan ketika turun,karena takut ketinggian…heemh rada aneh ya…

Ada hobi kejam, suka melilinkan / menuangkan lilin cair ke tubuh binatang-binatang yang menjijikan, jadi kalau ada ulat montok di pohon, atau cecurut nyasar yang jalannya tertatih-tatih…ya saya dengan sedang hati beraksi menjadi Madame Tussaud dulu.

Yang lain, coro dan kupu-kupu, saya bedah dan dengan memakai kaca pembesar,saya menggambar isi perutnya.

Pulang sekolah, langsung mencari ikan-ikan kecil di sawah belakang rumah, sebagian untuk dipelihara,sebagian buat makanan ayam-ayam Bangkok kesayangan saya, ya buat olahraga, ayam-ayam nya suka saya adu untuk beberapa jenak,tidak sampai luka-luka,cuma untuk gerak badan saja ;-))

Ada hal yang paling menyebalkan, saya sering dipanggil encep,atau kasep oleh orang-orang tua misalnya oleh dokter atau kerabat jauh…hehehe

Masuk SMP, tempatnya dekat dengan LP Sukamiskin, seringnya saya menyusuri benteng terluar LP Sukamiskin, dulu LP masih memelihara sapi perah beberapa ekor dan besar-besar, kemudian ada pohon Sirsak di pekarangan LP, berkait dengan cerita sirsak, saya dan seorang sahabat perempuan memetik buah sirsak yang terbesar kemudian diberikan kepada Ibu Guru Wali Kelas, dan ibu Guru sangat berterima kasih, dan mengira saya murid yang penuh perhatian.

Saya lihat, kegiatan bermain anak saya sekarang tidak sevariatif anak-anak dulu, biarlah nanti abahnya memperkenalkan kegiatan naik gunung kepadanya hehehe masih alot, anak kami lebih suka ke mall.

Masuk SMA, masih di UjungBerung, spesialis kabur untuk mata pelajaran yang tidak menarik,menurut saya, seperti Pendidikan Moral Panca Sila dan Bahasa Indonesia. Fase ini jangan diulas banyak,sebab saya dengan abah, sekelas dari kelas 1 sampai kelas 3 hahaha…

Sudah…sudah..sekian dulu.

Salam