Penjajahan Jepang merupakan mimpi buruk bagi orang Belanda di Nusantara. Yang paling kejam dari mereka adalah dinas rahasia Jepang yang dikenal sebagai Kempeitai. Markas mereka di Bandung terletak di salah satu gedung sekolah di Jalan Sultan Agung. Kondisi penyiksaan yang dialami orang Belanda tergambar dari kisah berikut :

Seorang pendeta dari Bandung, tertuduh menyimpan senjata-senjata, selama setengah tahun disekap dalam sel di gedung Kempeitai.

“…Selama berbulan-bulan saya tidak pernah melepaskan pakaian yang melekat di badan, dan semua permohonan untuk mandi dan menerima pakaian bersih ditolak mentah-mentah. Selagi interogasi, saya tidak boleh duduk, tergantung lamanya interogasi. Selama itu saya menerima pukulan dan siksaan, dengan tangan, dengan tali yang direndam air, dan diikatkan pada kancing-kancing atau dengan bermacam tongkat…

Pada minggu keempat, saya diikat pada meja, dijejalkan selang air ke dalam mulut sehingga perut saya menjadi gembung sedemikian rupa, lalu “si pendek mata sipit” mulai memukuli dengan kepalan tinjunya. Rasa sakitnya tidak tertahankan…

Pada minggu keenam, semua kuku jari saya dicabuti. Setelah itu di dalamsel saya merobek pakaian dalam saya, mencabiknya menjadi potongan kain untuk membalut jari jemari saya. Keesokan paginya si penjaga inlander (pribumi) memergoki perban di tangan saya, dan tanpa pikir lagi dilepasnya perban itu dari tangan saya..Hal ini terjadi sampai dua kali..

Di bulan kelima saya dilistrik. Saya diharuskan berdiri di atas karung basah sekali dan di atas plat listrik sekali. Secara serempak beberapa aliran listrik ditekankan ke beberapa bagian tubuh saya sehingga saya merasa seolah-olah jarum-jarum dimasukkan ke badan saya dalam keadaan berapi…”

Itulah sedikit kisah penyiksaan di markas Kempeitai Bandung, banyak dari tahanan yang meninggal, oleh karena itu bangunan tersebut terkenal angker sampai sekarang,, hiii…

Oleh : M.Ryzki Wiryawan