Oleh : Ayu ‘Kuke’ Wulandari

*pe-er reportase ngAleut taman 30.05.2010 kali ini di-post di sini dulu (sebelum Kompasiana dan WP) karena keterbatasan kuota, tapi dah ini lagi pengen ambil sudut pandang yang lain maka jadilah begini heuheu ^_^ semoga berkenan*

“Ayah, pagi ini kita ga ke taman?? Hayuukk..”

Pipiku masih celemotan susu dan selai coklat. Ibu sedang tak sempat membersihkan wajahku ketika aku langsung lari menyongsong Ayah yang baru bangun dan selesai sikat gigi. Langsung aku raih tangannya, meski aku tahu Ayah tak suka jika kemudian ditarik-tarik padahal sekali ayun kaki toh Ayah juga bisa kok mengikuti langkahku ^_^ Tapi ini kan Minggu pagi, hari bebas di mana Ayah jauh dari marah-marah heuheu. Aku mau ke tamannn..

“Ayo Ayahhh.. ntar keburu sianggg..”

Taman Cempaka

Waktu aku berbalik, aku bisa melihat Ayah tersenyum. Tuh kan, benar kan? Ini hari Minggu, jadi Ayah jauh deh dari marah-marah. Asyiiikkkk -__-a emm.. tapi tadi Ayah sudah sempat sarapan belum ya?? ^_^ ahhh sudahlah. Ayah kan kuat heuheu.

Eh eh kawan, kamu pasti deh belum tahu kalau di dekat rumahku itu ada taman yang cantikkk sekali. Kata Ayah, taman itu namanya Taman Cempaka. Haaahhh.. sudah tidak sabar ingin bermainan ayunan dan panjat-panjatan di sana ^_^ Sudah tidak sabar bertemu dahan-dahan keriting itu loh! Kira-kira hari ini keritingnya bertambah tidak ya??

Tapi tunggu -__-a apa itu? Apa-apaan ini? Kok ada banyak Om dan Tante sih hari ini di sana? Kok berisik sekali? Kenapa juga mereka ikut main di bola panjatan besar dan panjatan satunya yang kesukaanku? Kenapa juga sih harus potret-potret aku segalanya? Aku sedang di ayunan rantai. Aku sedang memanjat. Argghhh.. mana kedamaianku? Aku kan ingin menikmati waktu di sini bersama Ayah saja? Tidak pakai mereka >,< kacau deh.. kacau!! Pe-de sekali sih gaya-gayaan segala biar dipotret. Hemh, orang dewasa memang suka aneh-aneh! Merusak kedamaian anak kecil! Ooooiii.. ini kan tamanku!

Seorang Tante yang memotret sempat tuh ajak aku kenalan. Dia tanya namaku. Huh, aku malas menjawabnya T_T biar Ayah saja. Aku cemberut saja biar dia pergi. Eeehh, tapi itu Tante bertopi macam cowboy itu malah tak pergi-pergi. Suaranya yang mirip suara Donal Bebek itu malah sibuk kasih semangat untuk aku memanjat. Kadang bilang hati-hati juga. Tante ini tante-tante bukan sih ya?? Benar orang baik atau cuma sok baik biar dia bisa potret aku?? Hu-uh, mana Ayah suruh aku tersenyum lagi ke kamera itu. Malas ahhh. Kameranya tidak keren. Kalau kamera si Om yang satunya itu pasti aku mau tersenyum lebar, pasti nanti masuk Koran ^_^

“Ayah, pulang aja yok!”

“Loh, tadi katanya adek mo main di taman?”

“Males ah. Berisik. Pulang aja..”

Dengan berat hati aku meninggalkan taman Cempaka. Padahal aku belum sempat menghitung apakah dahan keriting di pepohonan itu bertambah atau tidak. Belum sempat ngobrol dengan burung-burung kecil yang sering mampir. Aku juga belum puas bermain dan duduk-duduk bersama Ayah di sini T_T Belum jajan juga. Hu-uh, orang dewasa memang senangnya mengganggu saja! Itu kan tamanku!

Tuhan yang baik, semoga saja ya mereka tidak buang sampah sembarangan di sana. Semoga tidak kembali lagi buat ikut-ikutan pacaran seperti itu tuh.. Kakak-kakak yang biasa suka duduk bersembunyi di balik pohon yang paling besar itu. Aku kan sering lihat, Tuhan. Ya, pokoknya semoga mereka tidak kembali lagi dan bikin ramai begini ditamanku!

Hem, sampai ketemu lagi Minggu depan ya Taman, Pohon, Burung-burung, Ayunan, Panjatan, jajanan. Minggu depan aku pasti tarik lagi Ayah ke sini heuheu.