Investasi Ala Aleut!

Tuliskanlah sesuatu! walaupun menurut kita tulisannya sederhana tapi siapa tahu memberikan dampak yang luar biasa.


 Oleh : Unang Lukmanulhakim

Hari ini entah ada angin apa tiba-tiba saja ingin mencoba mulai menulis lagi, walaupun sebelumnya juga belum banyak tulisan yang ku tulis. Sebenarnya semangat menulis ini muncul lagi setelah membaca tulisan-tulisan seorang temanku, teman baruku, teman baru yang sebenarnya lama, baru berkenalan tapi telah lama ku dengar namanya dari temanku yang lain. Hampir semua tulisan dia di blognya kubaca habis dan menurutku tulisan-tulisannya menarik, mungkin karena dia menulis dengan gaya dia sendiri kali ya. Cara penyampaiannya khas dan isinya pun cukup berbobot, Terima kasih buat kamu yang telah menginspirasi untuk menulis lagi.

Hari ini terasa cukup special buatku, bukan karena mendapatkan belahan jiwa seperti yang selama ini kunanti-nanti (padahal itu juga yang masih diharapkan sampai sekarang hehe), tapi karena hari ini pertama kalinya aku menjadi pembicara di sebuah acara talkshow yang diselenggarakan oleh sebuah himpunan mahasiswa di UPI. Aku menjadi pembicara mewakili Komunitas Aleut, kayaknya bukan karena aku hebat dalam hal sejarah dan semacamnya tapi lebih karena hari ini orang-orang yang berkompeten di Komunitas Aleut punya kesibukan masing-masing yang lain, jadilah aku yang menjadi utusan Komunitas Aleut untuk jadi pengisi talk show tersebut. Judul yang diberikan oleh panitia menurutku lumayan berat yaitu “Metoda mengembangkan kota agar menjadi investasi arsitektur”, wow dari kata-katanya saja udah nyeremin nih, tapi setelah berkonsultasi sana-sini dengan pegiat Aleut yang lebih senior akhirnya diputuskan bahwa saya akan menyampaikan investasi kota ala Aleut! mau tahu seperti apa? mungkin akan saya tunjukan dulu slide yang tadi aku bawakan di talk show itu.

Nah, itulah slide-slide yang disampaikan pada talk show tadi, sebenarnya sih ga ada materi baku yang dimiliki oleh Komunitas Aleut untuk mengisi seminar-seminar atau talk show-talk show, semuanya adalah hasil interpretasiku selama bergabung dan berkegiatan bersama Aleut! dan ada juga yang diambil dari blognya Aleut!.

Pertama-tama aku menjelaskan tentang apa itu komunitas Aleut dan seperti apa kegiatan-kegiatannya. Lalu selanjutnya menjelaskan yang menjadi inti dari tema yang dibawakan oleh Aleut yaitu “Investasi Kota Ala Aleut”. Dari interpretasiku selama ini Komunitas Aleut telah berinvestasi dengan cara yang unik, dengan caranya sendiri, dengan Ala Aleut banget deh. Komunitas Aleut berinvestasi pasa sisi “manusia” yang merupakan elemen penting dari sebuah kota dan memposisikan sejarah dan cagar budaya sebagai sarana belajarnya. Saya beranggapan bahwa segala sesuatu yang bersifat material, misal : bangunan, situs-situs, benda-benda cagar budaya sifatnya hanya sementara dan tidak akan ada selamanya, hal-hal tersebut bisa saja tiba-tiba hilang baik itu karena dihilangkan dengan sengaja ataupun hilang karena ada faktor yang diluar kuasa manusia yang menghilangkannya. Maka Aleut! beranggapan dibutuhkan sesuatu yang lebih bisa bertahan lama dan bisa berkelanjutan, untuk itu Aleut dalam kegiatannya selama ini telah berinvestasi pada sisi ‘manusia’ Kota bandung, 3 hal yang dapat aku simpulkan dari kegiatan-kegiatan Aleut selama ini adalah :

1Mengajak berpola pikir yang “ramah kota”: dalam setiap kegiatan Aleut kita selalu diajak untuk bertindak dan berperilaku yang baik terhadap kota kita, misalnya tidak buang sampah sembarangan, menyebrang jalan pada tempat yang benar, berjalan kaki di tempat yang semestinya, dll. Hal-hal tersebut mungkin kelihatan sederhana dan sangat klise, mungkin telah berpuluh-puluh kali orang-orang menganjurkan untuk berbuat seperti itu, tapi disadari atau tidak dari hal-hal kecil tadi itu apabila dikerjakan secara konsisten akan memacu kesadaran-kesadaran lain yang sifatnya lebih besar dan lebih penting.

2. Belajar memaknai danmenghargai (perjalanan, tempat,orang dan setiap yang ditemui): dalam setiap kegiatan Aleut! kita diajak untuk mencoba lebih menghargai dan memaknai setiap hal yang kita jumpai baik itu perjalanannya, orang-orangnya, tempat-tempatnya atau benda-benda lain yang ditemui, dengan cara itulah maka setiap pegiat Aleut! akan memiliki interpretasi yang bermacam-macam mengenai sebuah kegiatan yang akan memperkaya pengetahuan pegiat Aleut! sevara keseluruhan. Dan dengan memaknai dan menghargai pula kita bisa menemukan sesuatu yang mungkin kelihatannya kecil namun menjadi sesuatu yang luar biasa karena kita telah memaknainya.

3. Mengajak berbuat sesuatu : tak cukup hanya tahu, berbuatlahsesuatu! : Dalam setiap kegiatannya, Aleut mengajak semua pegiatnya agar bisa melakukan sesuatu yang “riil”, tidak harus besar dan luar biasa bentuknya tapi bisa dengan melakukan hal-hal kecil yang bisa dilakukan, hal yang paling sering dicontohkan adala “menulis”. Menulis merupakan hal yang biasa dilakukan pegiat Aleut! setelah melakukan sebuah kegiatan, menulis bisa bentuknya apa saja, bisa menulis artikel, menulis catatan perjalanan, menulis puisi, menulis cerpen atau apapun yang bisa ditulis. Disadari atau tidak dengan cara seperti itu pegiat Aleut telah melakukan sesuatu yang riil, karena tulisan bisa mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama ataupun memberikan gagasan kepada orang tersebut. Menulis bisa menciptakan sebuah sejarah baru, karena inti dari sejarah adalah tulisan. Dan memamng menurutku disamping kita belajar tentang sejarah-sejarah yang telah lampau kita seharusnya menciptakan sejarah untuk masa depan, “create your own history” tentunya melalui tulisan salah satunya.

Itulah kira-kira inti yang tadi aku sampaikan pada talkshow di kampus UPI sore ini. sebenarnya sebagian merupakan interpretasiku sendiri, hasil dari semua yang aku peroleh selama ini di Komunitas Aleut, kalo meminjam istilah temanku “hasil endapan dari jeda yang telah dilakukan selama ini”.

Sebenarnya ada satu hal lagi yang tidak ada di slideshow yang tadi aku sampaikan yaitu Komunitas Aleut mengajak untuk lebih peka dan peduli pada lingkungan sekitar kita, kalo dalam istilah bisnis “Think Globally Act Locally” atau dalam peribahasanya adalah “dimana langit dipijak disana langit dijunjung”. Dan saya rasa ajakan ini merupakan suatu hal yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang, dimanapun kita berada cobalah kenali keadaan sekitar lalu berkontribusilah terhadapnya. Apabila semua orang telah melakukan hal ini, saya rasa pemerintah akan sangat ringan sekali tugasnya, karena masyarakatnya telah dengan sukarela mengurusi dirinya dan sekitarnya.

Semoga saja kita bisa mewujudkan semua hal yang tadi telah dituliskan, karena aku yakin mewujudkannya tidak akan semudah mengucapkan dan menuliskannya. Tapi kalo kita berusaha, apa sih yang ga bisa?

tak cukup hanya tahu, berbuatlah sesuatu!

Belum Ke Bandung Kalau Belum Ngaleut!

 

sumber :

http://aleut.wordpress.com/about/

Intrepretasi pribadi terhadap kegiatan Komunitas Aleut!

Foto-foto koleksi Komunitas Aleut!

7 Comments

  1. Asep Suryana

    Sae Cep Unang. Harus digarisbawahi “berbuatlah sekecil apapun dari pada diam tak berbuah apapun”. Bravo Aleut!

  2. arie

    hey aleut!!
    kang unang sebelumnya makasih udah mau bagi ilmu sama temen-temen arsitek kemaren di acara talk show kita.
    invenstasi ala aleut kaya gini sebenernya udah banyak dilakuin sama orang banyak, tapi mereka belum ngBranding jalan-jalan mereka atas nama investasi. karena dengan kita mau tau sedikit sejarah kota juga itu langkah kecil sebuah investasi. haha, maaf saya banyak ngomong nih

    oya ditunggu undangannya buat ngAleut ya, saya baru join via facebooknya.
    nuhun

    • Komunitas Aleut

      silahkan datang ke acara aleut buat pembuktian tulisan Unang ini 😀 .. jadwalnya ada di FB kok

  3. sadnesssystem on internet

    Mantap,,, Unang for president!

  4. anggit 'Kampoeng Bogor'

    Salam kenal, sukses buat teman2 aleut…mari saling menularkan semangat peduli kota tercinta

    • Komunitas Aleut

      Sama-sama! sukses juga buat Kampoeng Bogor!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 Dunia Aleut

Theme by Anders NorenUp ↑