Oleh : Dian Palupi Restuputri
Jadi ceritanya minggu kemarin saya ngaleut dengan
Komunitas Aleut. Aleut diambil dari bahasa sunda yang berarti jalan bersama-sama. Sebenarnya pengen gabung dari denger di Radio Ardan tapi baru sempet pas minggu kemarin. Tema minggu ini adalah Ngaleut Militer. Dan saya telat datang saudara-saudara =D Rute pertama saya yaitu dimulai dari SMP 5. Komplek SMP 5, SMA 3, SMA 5 memang oleh belanda dipersiapkan sebagai perkomplekan sekolah.
 |
SMP 5 Bandung sekarang |
Belanda dulu memang berencana memindahkan tampuk pemerintahan dari Batavia ke Bandung karena setelah diteliti kota yang paling enak untuk ditinggali adalah kota bandung yang berhawa sejuk dan kemudian jauh dari perairan juga. Jakarta yang deket dengan laut dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa diserang dari laut. Pertama yang dipindahkan oleh pemerintah Belanda adalah militer, akan tetapi sebelum sempat semua dipindah Belanda terkena krisis ekonomi sehingga Gedung Sate termasuk yang distop pembangunannnya karena tidak punya dana lagi.
Setelah dari komplek sekolah kita beranjak ke Taman Lalu Lintas (Taman Ade Irma Suryani = Insulindepark). Di taman ini ditumbuhi berbagai macam tanaman dan pohon yang sekarang sangat jarang kita temui. Katanya sih taman ini disebut juga taman mini-nya Kebun Raya Bogor.
Setelah itu kita ke Komplek Kodam III/Siliwangi, yang mana jika kita ke kawasan militer kita tidak boleh memfoto apapun itu. Dikhawatirkan posisi tersebut diketahui (eh bukannya sekarang GPS akan lebih akurat daripada foto ya, ya sudahlah). Kawasan ini bekas kawasan militer Belanda sampai ada menara untuk pengintai juga loh.
Dari kompleks militer kita beranjak ke Taman maluku yang terkenal dengan patung pastur yang (katanya) bisa jalan-jalan itu loh. Disebut juga dengan MolukkenPark. Perihal patung pastur ini, disebutkan bahwa pastur ini bernama Verbraak . Saat pemerintahan jepang semua patung peninggalan Belanda dihancurkan kecuali patung pastur ini dan patung Ijzerman (di Taman Ganesha depan ITB sekarang disimpan di rektorat ITB). Karena patung pastur ini sempat dikubur dahulu sehingga tidak dihancurkan. katanya nih patung ini suka berubah letaknya ada yang bilang posisi tangannya berubah, bukunya terbuka dan beberapa bilang kadang hilang entah kemana. Ternyata ada teorinya kenapa posisi tangan/bukunya kadang berubah. Ternyata dari sisi penglihatan dan perspektif yang berbeda, patung ini akan terlihat beda apalagi didukung oleh fondasi yang tinggi, dari sudut berbeda bukunya akan terlihat beda.
Yang menarik lainnya yaitu Jaarbeurs atau Annual Trade Fair, yang kalau diterjemahin : Bursa dagang tahunan. Nah ini juga salah satu cara pemerintah Belanda untuk menekan krisis ekonomi. Isinya ya buat jualan barang-barang lah. Menariknya disini diatas gedung terdapat 3 patung Atlas (Atlas dalam mitologi yunani adalah putra Titan yang dihukum Zeus memanggul dunia), intinya sih supaya perekonomian Belanda bisa bangkit lagi (karena dipanggul Atlas hehe)
Ya itu sekelumit ngaleut saya insyallah kapan-kapan saya ikut ngaleut lagi. Dan bisa berbagi cerita disini.
ps : karena batere kamera abis terpaksa comot gambar dari sana sini =(
ijin nyimak dulu mas,, sekalian nitip lapak ya http://blog.umy.ac.id/dayatn/