Ditulis oleh: Aditya Wijaya

“Paranggong euy!” gumam saya dalam hati.
Semalam di Ciwidey terasa cepat dan langit sudah terang kembali, sudah beberapa kali momotoran kami selalu menginap semalam sebelum besoknya menempuh perjalanan, cara ini dilakukan agar bisa menghemat tenaga dan bisa memulai perjalanan lebih dekat. Sebenarnya niatan untuk momotoran ke Paranggong ini baru diputuskan ketika menginap, niat awalnya sih staycation hehe.
Kami memulai perjalanan dari penginapan yang tak jauh dari Jl. Alamendah menuju Kampung Camara. Sepanjang jalan ke Camara ya lumayanlah engga jelek-jelek banget, udah ada cor beton meskipun baru dikit, kata warga itu bantuan dari perusahaan gas. Sebelum sampai Camara sudah ada korban motor kempes, motor Ervan langganan bocor kalau momotoran haha. Sembari menunggu motor yang bocor di Camara, saya dan Pahep mengobrol dengan guru SD Kendeng. Dia bercerita banyak hal mengenai kondisi sekolah, salah satunya tentang satu kelas yang hanya berisikan tiga orang siswa. Pak guru ini pun setiap hari harus menempuh perjalanan Ciwidey-Camara untuk mengajar. Jadi malu rasanya kalau kadang ada yang menyebut perjalanan momotoran kami ini sebagai petualangan mengingat banyak warga yang setiap hari bolak-balik menempuh puluhan kilometer jalanan rusak untuk pekerjaan sehari-hari mereka.
Continue reading